Polisi Sebut Ada 3 Korban Terkait Dugaan Kasus Penganiayaan di Ponpes Gontor Ponorogo

- 7 September 2022, 10:38 WIB
Ilustrasi Tindakan Kekerasan
Ilustrasi Tindakan Kekerasan //kalhh/pixabay.com /

 

ZONABANTEN.com – Pihak kepolisian melalui Polres Ponorogo menyebutkan ada tiga korban terkait dugaan kasus penganiayaan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1 (Ponpes Gontor) Ponorogo, Jawa Timur.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono pada Selasa, 6 September 2022, seorang santri berinisial AM dikabarkan meninggal dunia, sedangkan dua santri lainnya mengalami luka-luka.

"Total ada tiga santri termasuk korban AM. Namun yang dua santri luka-luka," terang AKBP Catur, yang dikutip ZONABANTEN.com dari PMJ News pada Rabu, 7 September 2022.

Baca Juga: Irlandia Denda Instagram 400 Juta Dollar Karena Melanggar Informasi Data Pribadi

Sejauh ini, pihak Polres Ponorogo telah memeriksa sebanyak tujuh orang saksi, termasuk dua santri, dua dokter, dan tiga ustadz Ponpes Gontor untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya diketahui, orang tua korban, Siti Soimah menerima kabar duka bahwa putranya, AM (17) meninggal dunia di pondok pesantren tempatnya menimba ilmu.

AM dinyatakan meninggal pada 22 Agustus 2022 lalu. Kemudian menurut pernyataan yang disampaikan oleh pengasuh pondok saat mengantarkan jenazah korban ke Palembang pada 23 Agustus 2022, dia menyebutkan bahwa penyebab AM meninggal karena kelelahan usai mengikuti kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Baca Juga: Orang Tua Santri Gontor yang Meninggal karena Dugaan Penganiayaan Temui Hotman Paris

Namun Siti Soimah menaruh kecurigaan karena terdapat kejanggalan pada perbedaan rentang waktu yang disampaikan pengasuh pondok dan waktu yang ada di dalam surat keterangan kematian.

Soimah mengaku menerima kabar duka dari pengasuh pondok yang menyebutkan putranya meninggal dunia pada Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20 WIB.

Sementara dalam surat keterangan kematian, menyatakan bahwa AM meninggal pukul 06.45 WIB.

Selain itu, karena banyak laporan dari wali santri yang mengatakan bahwa AM meninggal bukan karena terjatuh, sehingga hal tersebut yang membuat orang tua korban akhirnya meminta agar kain kafan jenazah dibuka.

Mengetahui kondisi jenazah putranya tidak seperti habis terjatuh, orang tua korban pun segera menghubungi pihak forensik dan rumah sakit untuk melakukan autopsi.

Baca Juga: 10 Tanda Orang Tua Durhaka Pada Anak Menurut Syekh Ali Jaber, Salah Satunya Membandingkan Dengan Orang Lain

Kemudian setelah didesak, akhirnya pengasuh pondok yang mengantar jenazah pun mengakui bahwa AM meninggal akibat mengalami penganiayaan.

Mengenai hal tersebut, pihak Ponpes Gontor telah memberi tanggapan dan menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua korban.

Di samping itu, pihak Ponpes Gontor telah menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap AM dan dua korban lainnya.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: PMJ News Instagram @hotmanparisofficial


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah