Vaksinasi Penguat telah Meliputi 50 % Lebih Target di Bali

- 30 Maret 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /BNPB

ZONABANTEN.com - Menurut layanan kesehatan pada Selasa 29 Maret 2022, 1.531.839 orang atau sekitar 50,92% dari total 3.007.891 penduduk yang berencana divaksinasi COVID-19 di Bali, mendapat vaksinasi tambahan.

“Sebelumnya, target kami mencapai 50% imunisasi pada akhir Maret 2022. Kami bersyukur target itu tidak tercapai pada 31 Maret,” ucap Made Rentin, Wakil Direktur Dinas Kesehatan Bali di Denpasar, Rabu 30 Maret 2022.

Menurut Rentin, di Bali, di mana cakupan vaksinasi booster melebihi 50%, Kota Denpasar (61,90%), Kabupaten Badung (58,63%), Kabupaten Tabanan (58,76%) dan Kabupaten Gianyar (56,71) dan Kabupaten Klungkung (53,95%).

Baca Juga: Kabar Gembira! Umat Muslim Bisa Kembali Menjalankan Shalat Tarawih Jamaah pada Ramadhan Tahun 2022

Namun masih ada daerah dengan angka vaksinasi di bawah 50 persen, seperti Kabupaten Bangli (47,03 persen), Kabupaten Karangasem (42,16 persen), Kabupaten Jembrana (39,66 persen), dan Kabupaten Buleleng (36 persen). 0,77%).

"Kabupaten masih di bawah 40% karena target yang banyak, wilayah yang luas dan masalah geografis," ujar Sekjen Gugus Tugas COVID-19, Bali.

Lentin, yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Bali, mengatakan tingkat vaksinasi di wilayah Bali secara umum relatif tinggi, berkat upaya cepat pemerintah daerah.

“Kami juga terbantu dengan adanya kebijakan vaksinasi booster sebagai persyaratan bagi para pemudik,” ujarnya.

Baca Juga: Mulai 1 April 2022, Tilang Elektronik di Jalan Tol akan Diberlakukan

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan vaksinasi booster merupakan salah satu upaya mitigasi yang dapat melindungi semua keluarga dari infeksi COVID-19 selama mereka kembali ke Lebaran.

"Jika vaksinasi tidak selesai dan diperpanjang mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo dan kontak baru Menteri Kesehatan pada 23 Maret, dampaknya bisa negatif," katanya di Jakarta secara daring, pada hari Senin 28 Maret 2022.

Pada tahun 2022, 80 juta orang bisa pulang untuk Idul Fitri, menurut sebuah studi oleh Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan Departemen Perhubungan.

Ini berarti akan lebih banyak orang yang terlibat dalam aktivitas mobilitas sosial seperti berkumpul dengan keluarga dan kerabat, dan bahkan penyakit serius bahkan kematian perlu kejelian untuk menghindari bahaya, katanya.

Baca Juga: Sebuah Truk Pasir Menabrak Mesin Pemisah TransJakarta dan Lukai Pengendara Motor

Ketika 4.444 orang kembali ke kampung halamannya, akan banyak orang tua dan anak-anak yang mungkin belum divaksinasi.

Berkat perlindungan vaksinasi booster, antibodi setiap orang dapat terbentuk secara optimal.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah