Gempa Berkekuatan 6,2 Melanda Sumatera Barat, Ada Tujuh Korban Tewas dan 85 Korban Luka-luka

- 26 Februari 2022, 07:10 WIB
Gempa Berkekuatan 6,2 Melanda Sumatera Barat, Ada Tujuh Korban Tewas dan 85 Korban Luka-luka
Gempa Berkekuatan 6,2 Melanda Sumatera Barat, Ada Tujuh Korban Tewas dan 85 Korban Luka-luka /Twitter @InfoHumasBMKG

ZONABANTEN.com - Sedikitnya tujuh orang tewas dan 85 lainnya luka-luka di Provinsi Sumatera Barat, pascagempa berkekuatan 6,2 skala richter pada Jumat 25 Februari 2022 pagi.

Lebih dari 400 rumah dan bangunan, termasuk sekolah, aula dan masjid, di dua kabupaten yang paling parah terkena dampak, Pasaman Barat dan Pasaman, rusak, menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
 
Lebih dari 5.000 penduduk mencari perlindungan di tempat penampungan sementara di 35 lokasi di seluruh wilayah bencana.
 
"Tim respon cepat BNPB telah dikirim ke kedua wilayah untuk menilai situasi terbaru dan mengidentifikasi kebutuhan mereka yang terkena dampak," ujar kepala badan Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta.
 
 
“Kami juga akan segera mendirikan posko-posko untuk mengkoordinasikan upaya mitigasi dampak bencana,” ucapnya, seraya menambahkan bahwa layanan dasar akan diberikan kepada warga yang terkena dampak, tambahnya.
 
Gempa tersebut terjadi di dekat pantai barat Sumatera, sekitar 17 km timur laut Pasaman Barat pada kedalaman 10 km, melansir data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
 
Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan, tetapi gempa itu dirasakan di provinsi tetangga Riau dan Sumatera Utara, dan sejauh Singapura dan Malaysia.Menggambarkan peristiwa itu sebagai “gempa kerak dangkal”, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers yang sama, menyarankan masyarakat untuk tetap waspada setelah gempa susulan. 
 
Dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi lereng dan tebing karena gempa susulan dapat menyebabkan tanah longsor dan batu jatuh, terutama saat hujan.
 
Semburan lumpur muncul di beberapa lokasi di kabupaten Bonjol di Pasaman setelah gempa, sementara tanah longsor terjadi di kecamatan Tigo Nagari di kabupaten yang sama, laporan dari media setempat.
 
"Gempa terjadi pada pukul 8.39 pagi Waktu Indonesia Barat. Didahului gempa 5,2 magnitudo, dan disusul 15 gempa susulan dengan berbagai magnitudo hingga pukul 10.06," ucap Dwikorita.
 
 
Warga Pasaman Irpanda, yang seperti kebanyakan orang Indonesia menggunakan satu nama, merasakan getaran pertama dan kedua.
 
“Awalnya gempa hanya berlangsung beberapa detik. Orang-orang meninggalkan rumah mereka dan bangunan di dekatnya bergoyang,” ujarnya seperti dikutip melalui Metro TV. 
 
“Namun gempa lain terjadi dan sangat kuat. Lebih banyak orang meninggalkan rumah mereka.” lanjutnya.
 
Pasien di beberapa rumah sakit lokal dan pusat komunitas kesehatan di daerah yang terkena dampak juga melarikan diri dari fasilitas dengan panik, media lokal melaporkan.
 
Di Malaysia, Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) mengeluarkan peringatan gempa melalui akun Twitter resmi mereka, pada pukul 10.12 pagi.
 
Dikatakan getaran bisa dirasakan di Selangor, Perak, Negeri Sembilan, Melaka dan Johor.
 
Pelajar Malaysia Zhen Li, 17, sedang mengikuti kelas online di rumahnya di pinggiran Kuala Lumpur ketika dia merasakan getaran. “Saya berada di tengah-tengah kelas Matematika dan saya merasakan kursi bergerak,” ujarnya dilansir melalui The Straits Times.
 
Getaran juga dirasakan di beberapa lokasi di Singapura, termasuk Bedok, Hougang, Lavender, Punggol dan Sengkang, serta Kawasan Pusat Bisnis.
 
 
Lynn Chua, 44, sedang sarapan di flat Hougangnya di lantai 10 ketika dia merasa meja makannya mulai bergetar sekitar pukul 09:45. Dia merasa pusing dan dengan cepat meraih sisi mejanya. Madam Chua, seorang ibu rumah tangga.
 
“Saya merasakan dua putaran getaran yang keduanya berlangsung selama sekitar lima detik. Ini semua terjadi dalam satu menit. Suami saya, yang juga merasakan getaran, kemudian memeriksa dan memberi tahu saya bahwa telah terjadi gempa.” ucapnya dilansir melalui The Straits Times.
 
Manajer proyek Wendy Koh, berusia 40-an dan tinggal di Lavender, juga merasakan getaran itu. Dia sedang melakukan panggilan video dengan rekan-rekannya ketika dia merasakan mereka yang dia katakan berlangsung sekitar satu atau dua menit.
 
"Saya pikir itu mungkin mesin cuci baru saya karena cukup kuat, tetapi saya baru menyadari apa yang terjadi ketika semua orang yang menelepon mengatakan bahwa mereka juga merasakan getarannya," ujarnya.
 
Orang-orang juga turun ke media sosial untuk melaporkan getaran yang mereka rasakan.
 
Polisi dan Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) mengatakan mereka menerima beberapa telepon dari masyarakat yang melaporkan gempa tersebut. Tidak ada cedera yang dilaporkan.
 
 
Anggota masyarakat yang berada di dalam ruangan dan merasakan getaran disarankan untuk berlindung di bawah meja dan menjauhkan diri dari barang-barang yang terbuat dari kaca atau benda gantung, kata polisi di Facebook. Mereka juga menyarankan orang untuk tidak menggunakan lift, atau lampu telanjang apa pun, jika terjadi kebocoran gas.
 
Bagi mereka yang berada di luar ruangan, disarankan untuk menjauh dari gedung dan kabel listrik di atasnya, ucap seorang kepolisian Singapura.
 
Berada di “Cincin Api” Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan, Indonesia sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik, termasuk gempa bumi yang terkadang diikuti tsunami.
 
Bulan lalu, gempa berkekuatan 6,6 melanda pulau Jawa dengan getaran yang terasa di Jakarta, menyebabkan orang-orang mengungsi dari gedung-gedung. Gempa berkekuatan 7,4 di Laut Flores pada bulan Desember memicu peringatan tsunami, tetapi hanya menyebabkan kerusakan ringan.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x