Prambanan Jazz Festival 2022 Dukung Pemulihan Pariwisata

- 24 Februari 2022, 05:28 WIB
Prambanan Jazz Festival
Prambanan Jazz Festival /Kemenparekraf.go.id

ZONABANTEN.com – Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, Edy Setijono, berkeinginan kalau penampilan musik tahunan Prambanan Jazz Festival (PJF) dapat mendukung pemulihan pariwisata.

Selain itu tampilan musik tahunan Prambanan Jazz festival dapat juga sebagai menjadi model bagi seni pertunjukan yang menerapkan ekonomi digital.

"Diharapkan pandemi yang sudah dua tahun ini akan memasuki fase akhir dan kita bisa rebound kembali hingga pada akhirnya kita bisa merayakan kembali PJF secara offline karena memang inilah soul dari PJF”,

“kita bisa bertemu bersama dan menikmati musik-musik berkualitas," kata Edy saat temu media secara virtual dari Yogyakarta, untuk Prambanan Jazz Festival ini, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga: Hanya Modal Kartu Prakerja, Kamu Bisa Jadi Makeup Artist dan Barista Secara Kilat! Kok Bisa?

Taman Wisata Candi (TWC) sendiri adalah bagian dari BUMN Holding Pariwisata di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang terkait dengan Prambanan Jazz Fesrtival atau PJF ini.

Sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini TWC juga terkait dengan dalam penyelenggaraan PJF bersama Rajawali Indonesia.

Edy menyebutkan TWC lanjut mendukung tiga sasarn utama dalam pariwisata, antara lain sport tourism, cultural tourism, dan entertainment tourism.

Penyelenggaran gelaran PJF termasuk bagian dari entertainment tourism.

Baca Juga: Menurut Akademisi Unsoed, Perlu Penetapan Harga Acuan Kedelai Impor

Edy juga menghimbau supaya gelaran PJF ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengorkestrasi pertunjukan seni dengan latar destinasi pariwisata di tengah jadwal perhelatan G20 di Indonesia.

"Kami sangat senang kolaborasi ini bisa terus kami jalankan. Mari bersama-sama kita menjadikan ini suatu momentum karena dunia ini sekarang sedang menyorot Indonesia, jadi saya kira PJF bisa menggunakan momentum ini," paparnya.

Menurut Edy, pagelaran PJF juga seiring dengan program yang dibawa dalam G20, salah satu fokusnya yakni terhubung dengan ekonomi digital.

Di tahun ini, PJF akan memakai teknologi ekonomi digital melalui non-fungible token (NFT).

Baca Juga: Lirik Lagu Dere – Rumah, Kisahkan Tentang Alam

Pihak panitia menyatakan bahwa NFT yang akan dirilis sekitar 1.000 jenis koleksi yang dapat dimanfaatkan sebagai tiket masuk pertunjukan.

Menurut panita, PJF juga dapat disebut sebagai pelopor dalam pemanfaatan teknologi NFT di ranah festival musik Indonesia.

Prambanan Jazz NFT ini dibagi menjadi empat tipe yang memberikan sejumlah manfaat mulai dari akses seumur hidup ke PJF, merchandise, lewati antrean di festival, bertemu dengan penampil, hingga tempat VVIP.

Lewat inovasi Prambanan Jazz NFT, Edy berharap pemakaian teknologi ekonomi digital ini dapat menjadi model yang dapat diambil oleh komunitas-komunitas lainnya, termasuk dalam penyelenggaraan festival musik yang lain.

Baca Juga: Bukan Tanah, Ini Media Tanam Terbaik untuk Aglonema Agar Bisa Tumbuh Subur dan Cepat Berdaun Lebat

"Kami berharap memang ini bisa menjadi model. Saya kira ini bisa dipelajari oleh komunitas-komunitas lain. Kita juga tahu di Indonesia banyak festival-festival musik, tapi saya yakin PJF ini sejauh ini terbaik di Indonesia," tutupnya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x