Melayu Pasar merupakan bahasa antara para pedagang dan kaum buruh yang tidak pernah duduk di bangku pendidikan.
Bahasa tersebut dipakai lantaran terasa lebih hidup, spontan, dan bebas dari tatabahasa.
Berkembangnya buku bacaan didukung oleh perkembangan industri pers yang mulai tumbuh pada saat itu.
Ternyata, bumiputera yang dimaksud sebagai pelopor fiksi modern adalah Tirto Adhi Soerjo. Ada pun karya-karya yang berhasil ia tulis:
1. Doenia Pertjintaan 101 Tjerita jang soenggoe terjadi di Tanah Priangan diterbitkan tahun 1906
2. Tjerita Njai Ratna dan Membeli Bini Orang terbit tahun 1909
3. Busono terbit tahun 1912
Selain fiksi, ada pula tulisan nonfiksi yang berhasil Tirto buat dan dimuat di beberapa surat kabar. Di antaranya adalah:
1. "Gerakan Bangsa Tjina di Soerabaja melawan Handelsvereniging Amsterdam" dimuat Soenda Berita pada tahun 1904