Fase yang pertama adalah olah TKP yang sudah dilakukan bersama tim dokter di tempat lokasi.
Fase kedua adalah pemeriksaan jenazah atau postmortem untuk mendapatkan informasi mengenai ciri-ciri yang terlihat pada jenazah.
Fase ketiga adalah pengumpulan data antemortem atau data fisik khas dan ciri-ciri dari korban sebelum meninggal. Pengumpulan data ciri-ciri fisik korban dimintakan dari keluarga korban.
"Dan fase keempat adalah rekonsiliasi pencocokan data yang diperoleh dari keluarga korban dan data fisik jenazah yang diperoleh di kamar jenazah," ujarnya.
Baca Juga: Elon Musk Frustasi dengan Penguntit Remaja Hingga Rela Bayar Rp71 Juta
Ahmad Fauzi menjelaskan bahwa proses identifikasi akan memerlukan waktu yang cukup panjang karena harus melewati 4 fase, setiap fasenya harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati.
Oleh sebab itu dibutuhkan kesabaran dan dukungan dari seluruh pihak keluarga korban dan juga dari masyarakat.
"Namun kami akan berupaya bekerja maksimal untuk secepatnya mengidentifikasi 17 jenazah korban jiwa akibat pertikaian di Sorong tersebut," pungkasnya.
Ahmad menghimbau dan mengharap kerjasama yang baik dengan para keluarga korban agar identifikasi bisa segera diselesaikan dengan baik.***