Perkiraan Puncak Gelombang Omicron di Indonesia Awal Februari 2022

- 12 Januari 2022, 14:50 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Youtube/Sekretariat Presiden.

ZONABANTEN.com – Dari lansiran ANTARANEWS kemarin malam, perkiraan puncak gelombang varian Omicron akan terjadi di awal bulan Februari mendatang, papar Menteri Koordnator dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa media.

Pada jumpa media Senin (10/1)sehabis mengikuti rapat ternatas tentang Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kantor Presiden.

Perkiraan ini berlandaskan pada hasil pantauan dan pengalaman negara lain, di mana varian Omicron memakan waktu sekitar kurang lebih 40 hari yang sedikit lebih cepat dari varian Delta.

Baca Juga: Fakta Baru! Bukan di Afrika Selatan, Varian Omicron Pertama Kali Ditemukan di Negara Ini

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," katanya dalam keterangan video di Jakarta, Selasa kemarin (11/1).

Meski demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, maka dari itu pemerintah mempersiapkan cara yang baik dan berbeda dengan penanganan varian Delta.

Ia sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menjelaskan bahwa saat ini varian Omicron telah menginfeksi pada 150 negara dan menimbulkan gelombang baru yang puncaknya lebih tinggi dari sebelumnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan di Indonesia, berpeluang sangat kecil untuk dapat mengalami kondisi tersebut di atas.

Baca Juga: Beijing Diisukan Lockdown Akibat Meluasnya Penyebaran Varian Omicron

"Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," tambahnya.

Ia juga merupakan Koordinator kegiatan PPKM seluruh kawasan Jawa dan Bali menegaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi ancaman gelombang varian Omicron ini.

Kesiapan ini didorong oleh tingkat jumlah penerima vaksinasi lebih tinggi, kapasitas uji dan pelacakan sudah jauh lebih tinggi, hingga tata cara pengaturan kesehatan yang jauh lebih siap baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen, sarana dan prasarana yang terpusat.

Baca Juga: Kim Woo Bin, Esom, dan Kang You Seok Dikonfirmasi Bintangi Drama Dystopian Baru

Dengan adanya tingkat kesiapan penuh ditambah belajar dari pengalaman sebelumnya, ia optimis kasus peningkatan terinfeksi tidak setinggi dengan yang terjadi di negara lain.

"Namun syaratnya kita semua harus disiplin. Saya ulangi, kita semua harus disiplin, dan kita semua harus kompak. Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan," tuturnya .***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x