Keanehan Letusan Gunung Semeru Jadi Bukti Ramalan Jayabaya Pulau Jawa Akan Terbelah Jadi Dua, Benarkah?

- 5 Desember 2021, 12:22 WIB
Hewan ternak dan rumah warga tertimbun lahar dingin dan abu Gunung Semeru
Hewan ternak dan rumah warga tertimbun lahar dingin dan abu Gunung Semeru /Instagram @antarafotocom

ZONABANTEN.com – Pada Sabtu, 4 Desember 2021, tidak ada yang menyangka Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Malang, Jawa Timur kembali meletus dengan mengeluarkan lahar dingin.

Ini merupakan letusan kelima Gunung Semeru, semenjak 200 tahun lalu tepatnya pada 8 November 1818 tercatat meletus pertama kali dengan mengeluarkan lahar panas dan abu vulkanik.

Ada keanehan yang terjadi ketika Gunung Semeru meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin, yang dimana letusan Gunung Semeru kali ini sangat mendadak, tidak ada aba-aba maupun peringatan dini sama sekali.

Warga di sekitar Gunung Semeru hanya menyadari dari debit air yang semakin meninggi dan jernihnya sungai di kaki Gunung Semeru yang mendadak menjadi kecoklatan.

Baca Juga: Sinopsis The Meg, Misteri Carcharodon Megalodon, Predator Laut Terbesar

Kemudian barulah muncul gempa kecil dan kabut asap yang membumbung tinggi dari arah Gunung Semeru dengan disusul oleh lahar dingin yang langsung menerobos rumah-rumah warga di sekitar Gunung Semeru.

Kemudian sontak warga langsung berhamburan dan lari histeris menyelamatkan diri dari awan pekat dan panas dari letusan Gunung Semeru.

Kabar meletusnya Gunung Semeru ini banyak dikaitkan dengan ramalan Jayabaya tentang terbelahnya Pulau Jawa oleh sejumlah aliran kepercayaan.

Ramalan Jayabaya merupakan sebuah ramalan kontroversial dan telah banyak terbukti menurut masyarakat di Pulau Jawa, Ramalan Jayabaya sendiri adalah sebuah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya ditulis oleh Raja Kerajaan Kediri, yaitu Prabu Jayabaya.

Baca Juga: Petugas Kesulitan Evakuasi 10 Warga Terdampak Letusan Gunung Semeru

Maharaja Jayabaya merupakan seorang raja dari Kerajaan Kediri yang memerintah pada abad ke-12, raja Jayabaya sendiri dikenal sebagai seorang visioner yang unggul dan kontroversial dengan Ramalan Jayabaya di Pulau Jawa.

Raja Jayabaya menulis di Ramalan Jayabaya tepatnya di bait ke-164 kitab Jangka Jayabaya sang raja pernah mengatakan bahwa suatu saat Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.

Banyak yang meyakini meletusnya Gunung Semeru kali ini berkaitan dengan ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa yang akan terbelah menjadi dua tersebut.

Masyarakat meyakini Ramalan Jayabaya karena telah banyak yang terbukti, salah satunya adalah ketika masa menjelang perang kemerdekaan yaitu disaat Pulau Jawa dijajah oleh Jepang.

Baca Juga: Mengenang Novia Widyasari, Inilah 5 Kutipan Quote Penuh Makna yang Ditulisnya

Dimana di Ramalan Jayabaya disebutkan bahwa ‘Kajajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol’ yang berarti Pulau Jawa dijajah seumur jagung (3,5 bulan) oleh orang Jepang.

Namun, Ramalan Jayabaya yang menyatakan bahwa suatu saat Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua tersebut mengatakan jika dua gunung di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru dan Gunung Slamet meletus maka itu merupakan kunci dari Ramalan Jayabaya terbukti.

Konon katanya apabila Gunung Semeru dan Gunung Slamet di Pulau Jawa meletus dahsyat menurut Ramalan Jayabaya maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.

Namun, hingga kini Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa yang akan terbelah tersebut masih belum bisa dipastikan.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x