Para ilmuwan di Argentina menyatakan dalam makalah yang sering dikutip tahun lalu bahwa ivermectin dapat mencegah 100 persen infeksi Covid-19.
Baca Juga: Evaluasi Status PPKM Level 4 untuk Wilayah Luar Jawa Bali
Tetapi kritikus dengan cepat menemukan masalah dengan uji coba mereka.
Dari statistik 100 persen yang membuat kecurigaan, sesuatu yang sangat langka dalam uji coba obat, hingga penerimaan makalah yang cepat dan inkonsistensi dalam detail penelitian, seperti jumlah peserta dalam penelitian yang tampaknya sering berubah di setiap tabel.
Pada 26 Agustus 2021, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) AS menerbitkan sebuah nasihat yang menggambarkan peningkatan pada orang yang menggunakan ivermectin.
“Uji coba klinis dan studi observasional untuk mengevaluasi penggunaan ivermectin untuk mencegah dan mengobati Covid-19 pada manusia telah menghasilkan bukti yang tidak cukup bagi Panel Pedoman Perawatan National Institute of Health (NIH) Covid-19 untuk merekomendasikan penggunaannya,” ujar penasihat itu.
“Data dari uji klinis berukuran memadai, dirancang dengan baik, dan dilakukan dengan baik diperlukan untuk memberikan panduan berbasis bukti yang lebih spesifik tentang peran ivermectin dalam pengobatan Covid-19.” ujar penasihat itu menambahkan.
Meskipun obat tersebut telah disetujui untuk digunakan dengan Covid-19 di beberapa negara di Amerika Latin, para ilmuwan di seluruh dunia terus memperingatkan bahwa belum ada bukti yang mendukungnya.
Baca Juga: Hore! Pedagang Kaki Lima Akan Dapat BLT Rp 1,2 Juta, Ini Persyaratannya