Megawati Ingin 'Salam Pancasila' Menjadi Populer di Indonesia

- 21 Juni 2021, 22:23 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. /Foto: Dok. PDIP/

ZONABANTEN.com - Sebagai wujud cinta tanah air dan persatuan, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri berkeinginan mempopulerkan "Salam Pancasila".

Dia ingin "Salam Pancasila" menjadi populer untuk mengingatkan rakyat Indonesia akan pentingnya nasionalisme dan persatuan bangsa dalam menjaga kemerdekaan.
 
Keinginan dari Megawati tersebut dikatakannya saat meresmikan baileo atau rumah adat Maluku, monumen, dan jalan Ir Soekarno di Masohi, Maluku Tengah, secara virtual di Jakarta, pada hari Senin.
 
Proses peresmian tersebut, dilakukan oleh Megawati secara virtual dari kediamannya di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, yang juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
 
Intisari Pancasila, katanya, adalah kegotongroyongan dari warga bangsa Indonesia. Dalam hal itulah dia ingin agar pekik 'Salam Pancasila' menjadi kebiasaan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Waspada, Varian Delta COVID-19 Ditemukan di Depok dan Karawang
 
"Dulu saya pekikkan 'merdeka', orang menertawakan saya. Katanya, sudah merdeka, kenapa pekik-pekik merdeka? Itu sebenarnya saya lakukan untuk mengingatkan bahwa kita adalah bangsa merdeka. Jangan mau dijajah lagi," kata Megawati.
 
Tidak hanya itu menurutnya nantinya setelah salam merdeka ini, sebaiknya dilanjutkan dengan 'Salam Pancasila'.
 
"Kalau sekarang saya mau banyak menyebutkan Salam Pancasila. Saya hendak mempopulerkannya. Karena setelah merdeka, kita punya dasar negara Pancasila. Untuk mengingatkan kita kembali sebagai nasionalis yang cinta pada negara ini," kata Megawati.
 
Selain itu dia juga mengatakan bahwa diberi nama Masohi sesuai nama kota yang diberikan oleh Bung Karno yang berarti gotong royong, terinspirasi dari intisari Pancasila.
 
Putri sulung Bung Karno itu lalu bercerita dirinya ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertujuan agar Pancasila tidak hanya di mulut masyarakat Indonesia, namun ideologi itu benar-benar hidup di hati dan dilaksanakan.
 
Megawati menyatakan, gotong royong harus selalu diingat karena tak ada bangsa yang bisa membangun dirinya sendiri. Dia mengaku sedih karena masih ada saja yang bertempur antarwarga bangsa sendiri, seperti di Timur Tengah.
 
Dia menceritakan pengalamannya saat menjadi Wakil Presiden RI. Saat itu, Megawati harus menangani konflik di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah Perpanjang Pembebasan PPH 22 Impor Sampai Desember 2021
 
"Saya mungkin satu-satunya perempuan yang pernah naik kapal perang yang hampir 10 hari karena tak boleh tinggal di daratan. Itu karena saya punya dedikasi, tak mau rakyat Indonesia bertempur satu dengan yang lain," urai Megawati.
 
"Kenapa kita tak merasakan sisi gotong royong, itu juga toleransi? Mengapa kita tak membumikan bahwa perbedaan agama itu bisa, oleh masing-masing orang, bahwa kepercayaan masing-masing orang itu kan urusan pribadi?," ujarnya.
 
Untuk itu, karena bertepatan dengan peresmian, Megawati meminta agar warga Provinsi Maluku bekerja sama dan bersatu padu membangun wilayahnya.
 
"Karena banyak sekali tugas kita. Misalnya bagaimana mencegah pandemi ini. Kita harus disiplin. Sering saya lihat kita kurang disiplin," ujar Ketua Umum PDIP ini.
 
"Masukkan pengetahuan di Maluku Tengah ini, kearifan lokalnya diperkenalkan lagi kepada generasi mudanya sehingga dengan demikian akan terbangun generasi baru yang pintar, tangguh, dan bisa menghadapi tantangan peradaban baru," kata Megawati.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x