Visi Perekonomian Syariah Ma’ruf di Indonesia dan Sejarah Perkembangan Produk Makanan Halal Dunia

- 24 Februari 2021, 07:31 WIB
Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin. /Foto: Instagram/@kh_marufamin/

ZONA BANTEN - Ma’ruf Amin pada akun twitter @Kiyai_MarufAmin mengomentari perkembangan produk halal di Indonesia.

Pada unggahannya tersebut, Ma'ruf memberikan sebuah sejarah perkembangan usaha produk makanan halal di dunia.

Pada 2014 salah satu perusahaan distributor makanan halal terbesar di Kuwait.

Pembelian itu mencapai USD 160 juta dan dilakukan oleh perusahaan BRF dari Brasil.

BRF merupakan produsen makanan terbesar di dunia, dengan pembelian ini, perusahaan tersebut sudah memperkuat posisinya sebagai produsen makanan halal terbesar di Timur Tengah.

Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Wapres Ma'ruf Amin Tak Divaksin Covid-19 di Tahap Pertama

Dalam beberapa hari, BRF juga meresmikan pabrik makanan halal terbesar di Uni Emirat Arab.

Menurut Global Islamic Economic Report pada tahun 2019, Brasil berhasil meraih peringkat ekspor pertama.

Nilai ekspor produk makanan dan minuman halal Brasil mencapai USD 5,5 miliar sementara Australia tertinggal di tempat kedua dengan nilai ekspor sebesar USD 2,4 miliar.

Sementara itu, Indonesia justru menjadi konsumen produk halal dunia. Kebutuhan makanan halal domestik negara ini masih mengandalkan impor dari negara lain.

Pada 2018, Indonesia membelanjakan USD 173 miliar hanya untuk makanan dan minuman halal.

Pengeluaran tersebut mencapai 12,6 persen dari produk makanan halal dunia dan merupakan yang terbesar dibandingkan negara mayoritas muslim lainnya.

Padahal potensi pasar makanan halal global di tahun itu mencapai USD 2,2 triliun pada 2018.

Baca Juga: Buy 1 Get 2, Duet Prabowo-Sandi Akhirnya Masuk Kabinet Indonesia Maju Pimpinan Jokowi-Ma'ruf

Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 miliar pada 2030, pasar ini akan terus meningkat.

Melihat fakta tersebut, Ma'ruf Amin menegaskan perlunya Indonesia untuk membangun dan memperkuat industri makanan halal.

Ia menetapkan target jangka pendek berupa pemenuhan kebutuhan produk halal di pasar domestik.

Sementara pada jangka panjangnya, target Ma'ruf adalah menjadi pemain di pasar global dengan meningkatkan ekspor di bidang tersebut.

Saat ini, Ma'ruf sedang membuat industri produk halal sebagai salah satu prioritas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Selain untuk pengembangan di bidang produk halal, langkah ini juga dilakukan untuk menggerakkan industri domestik dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan perekonomian nasional.

Pengembangan industri ini juga bertujuan untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah dalam rantai pemasokan makanan dan minuman halal global.

Berbagai upaya pengembangan industri produk halal kini tengah dikembangkan seperti pembentukan kawasan industri halal maupun zona halal di dalam kawasan industri yang sudah ada.

Baca Juga: Akibat Terjadi Kerumunan, Vaksinasi Pedagang Pasar Tanah Abang Dihentikan

Sampai saat ini, sudah ada dua kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan industri halal oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yaitu:

Modern Cikande Industrial Estate yang berada di Serang, Banten; dan

Safe n Lock Halal Industrial Estate di Serang, Banten, serta Safe n Lock Halal Industrial Park di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Tantangan terbesar pada pengembangan ini adalah belum digunakannya sistem informasi pengelolaan yang terintegrasi dalam pengolahan data produksi maupun nilai perdagangan produk halal di Indonesia.

Diperlukan upaya agar dapat membangun ketertelusuran (traceability) dari Produk Halal Indonesia.

Traceability ini harus dimulai dari bahan mentah (hasil pertanian, perkebunan, maupun hewani), produk setengah jadi, hingga produk yang siap disebarkan ke konsumen.

Diharapkan, sertifikasi halal yang diberikan kepada produk tersebut dapat dilihat sebagai nilai tambah produk para pengekspor.

Diharapkan juga hal ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan Indonesia.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah