Network
ZONA BANTEN - Setelah sebelumnya sempat terjadi banjir di sekitar Pesisir Manado, Sulawesi Utara pada 17 Januari 2021 lalu, banjir kembali melanda Manado pada Jumat (22/1) kemarin. Bencana ini terjadi pada pukul 12.00 waktu setempat atau 11.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado mengklaim bahwa salah satu pemicu terjadinya banjir tersebut adalah curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap.
Akibatnya, banjir melanda sebanyak delapan kecamatan di Kota Manado. Kedelapan kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil.
Baca Juga: Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Ditutup, Identifikasi Tetap Berjalan
Banjir ini telah menewaskan tiga orang dan menghilangkan satu warga. BPBD masih mengidentifikasi korban yang telah dievakuasi. Selain memakan korban jiwa, banjir ini juga menyebabkan kerugian material. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian genangan mencapai 50 hingga 400 cm.
Merespon bencana ini, BPBD Kota Manado bersama unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, Basarnas, sukarelawan melakukan evakuasi warga dan pendataan. Sampai saat ini, listrik di sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon seluler tidak stabil untuk operator tertentu
Sebelumnya, BNPB telah menyampaikan daftar kabupaten dan kota yang berpotensi banjir di bulan Januari 2021. Provinsi Sulawesi Utara memang dinyatakan sebagai wilayah yang berpotensi banjir dengan kategori menengah.
Baca Juga: Perkiraan Cuaca di Wilayah Jabodetabek pada 24 Januari 2021
Wilayah administrasi kabupaten dan kota yang teridentifikasi berpotensi banjir di provinsi ini, antara lain Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kota Manado dan Minahasa.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Hal tersebut mengingat puncak musim hujan masih berlangsung hingga Februari 2021.
Untuk saat ini, BNPB akan terus memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat.
***
