Korban Jiwa Diduga Puluhan Orang, 5 Mayat Ditemukan Pasca Banjir HST, Kalimantan Selatan

- 16 Januari 2021, 10:25 WIB
Relawan menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Desa Sungai Raya, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (12/1/2021). Ribuan rumah di enam desa Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar terendam banjir setinggi 50 cm hingga dua meter akibat intensitas curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan Sungai Riam Kiwa meluap. Foto Antaranews Kalsel/Bayu Pratama S.
Relawan menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Desa Sungai Raya, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (12/1/2021). Ribuan rumah di enam desa Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar terendam banjir setinggi 50 cm hingga dua meter akibat intensitas curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan Sungai Riam Kiwa meluap. Foto Antaranews Kalsel/Bayu Pratama S. /

ZONABANTEN.com - Bencana banjir melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan Kamis silam.

Beberapa wilayah yang parah terkena banjir adalah Desa Alat, Hantakan, Aluan, Barabai Darat dan Barabai Timur termasuk areal perkotaan dan berada di pinggiran sungai Barabai.

Banjir merendam ribuan rumah di wilayah Hulu Sungai Tengah, selain itu banjir juga merusak fasilitas umum.

Baca Juga: Pakar Kejawen Sebut Hal Ini Bisa Membuat Pasanganmu Semakin Cinta

Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten HST juga dikabarkan menelan korban jiwa, bahkan korban jiwa diduga hingga puluhan orang.

Selain itu, hingga kini 5 mayat korban banjir ditemukan warga pasca banjir HST, Kalimantan Selatan.

"Sudah ada 5 mayat ditemukan. Mungkin warga desa di kawasan hulu sungai," ujar Plt Kepala Desa Hantakan, Sri Winda Sabtu 16 Januari 2021.

Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Terjadi Pada Tubuh Jika Mengonsumsi Kunyit, Salah Satunya Terhindar dari Depresi

Dikatakan, banyak warga menyaksikan salah satu korban hanyut melambaikan tangan meminta pertolongan bertengger di atas atap rumah.

Seorang tokoh masyarakat Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa, diperkirakan masih ada mayat yang belum ditemukan.

"Korban jiwa diperkirakan mencapai puluhan orang, karena sekarang sudah ada lima mayat yang ditemukan," katanya.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, BLT UMKM Rp 2,4 Juta Hanya Sampai 31 Januari 2021, Cek eform.bri.co.id

Sedangkan untuk laporan orang hilang masih belum terverifikasi. Kemungkinan besar ada puluhan orang juga yang hilang. Sementara kami di sini masih menangani bantuan logistik," ujar pria yang akrab disapa Datu Manggasang itu.

Dia menerangkan, ada kampung yang disapu habis oleh banjir. Diperkirakan banyak korban jiwa berasal dari kawasan hulu sungai Desa Hantakan, permukiman penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Hantakan.

Menurut informasi warga, malam itu sekitar 22.00 banjir tiba-tiba menerjang Desa Hantakan, banyak warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.

Baca Juga: Operasi SAR Pesawat Sriwijaya SJ-182 Diperpanjang Hingga 3 Hari ke Depan

"Cuma sempat menyelamatkan anak anak langsung ke sini (sekarang jadi pengungsian). Rumah habis tinggal tunggul (tonggak tiang pancang kayu ulin)," ujar seorang wanita dengan bayinya di pengungsian.

Kecamatan Hantakan butuh pertolongan, banyak anak - anak, wanita dan usia renta yang membutuhkan logistik.

Terlihat, situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS itu porak poranda ; fasilitas umum, pasar dan banyak rumah hancur menyisakan puing-puing.

Baca Juga: Fakta Baru! Berdasarkan Riset, Rutin Gosok Gigi Bisa Turunkan Resiko Diabetes

Masih terdengar gemuruh dari debit air yang berangsur menyusut, sementara warga terlihat membersihkan perabotan dari balutan lumpur di dalam rumah.

Puskesmas rawat inap di Desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan jaraknya sekitar 500 meter dari kampung.

"Ada sekitar 300 warga di Desa Hantakan. Beberapa hari lalu Desa Hantakan mengalami lumpuh total. Alhamdulillah, hari ini sudah banyak berdatangan bantuan mungkin karena akses jalan sudah bisa dimasuki menuju ke sini. Iya logistik sangat diperlukan," ujar Plt. Kepala Desa, Sri Winda.

Baca Juga: Bertambah, Total 42 Orang Tewas Akibat Gempa M6,2 di Sulbar, BMKG Prakirakan Potensi Gempa Susulan

Banjir terparah dalam sejarah Kabupaten HST ini makin dipersulit dengan aliran listrik yang padam di seluruh wilayah Barabai dan sekitarnya.

Air PDAM juga macet dan sinyal internet down atau tidak bisa diakses, sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk berkomunikasi dan meminta bantuan.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x