Presiden Joko Widodo Hadiri KTT G77 dan RRT, Sampaikan 3 Poin Penting dalam Penanganan Perubahan Iklim Global

3 Desember 2023, 12:15 WIB
Tiga poin penting yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada KTT G77 dan RRT untuk menangani perubahan iklim global /BPMI Setpres/Laily Rachev/Setkab

ZONABANTEN.com – Presiden Joko Widodo hadiri KTT G77 dan RRT, sampaikan 3 poin penting dalam penanganan perubahan iklim global. Pada Sabtu, 2 Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dan Republik Rakyat Tiongkok (RTT) dalam rangkaian World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Presiden Jokowi mengatakan, bahwa COP28 merupakan salah satu wadah untuk memperkuat implementasi dalam melakukan aksi nyata dalam penanganan perubahan iklim.

“COP28 harus menjadi ajang untuk perkuat implementasi, bukan ajang untuk pertunjukan ambisi. Prinsip Paris Agreement harus jadi pedoman, bahwa tanggung jawab harus dibagi sesuai kemampuan nasional,” ujar Presiden dalam pidatonya.

Dengan demikian, Presiden menyatakan dukungan Indonesia terhadap G77 dan RRT, serta turut mengajak semua pihak untuk melakukan aksi bersama.

Baca Juga: Dijadwalkan Menghadiri KTT COP28, Presiden Joko Widodo Bertolak ke Uni Emirat Arab

Ada 3 poin penting yang disampaikan Presiden. Pertama, dirinya mengundang seluruh pihak untuk melakukan penguatan kerjasama selatan-selatan dengan menghidupkan kembali semangat Bandung.

Hal tersebut dikarenakan solidaritas dan kolaborasi sangat dibutuhkan dalam penanganan perubahan iklim global.

“Melalui kerangka kerjasama Selatan-Selatan, Indonesia telah memberikan pelatihan penanganan iklim untuk kawasan Afrika, Asia Selatan, Amerika Latin, Karibia, dan Pasifik,” ucapnya.

Kedua, jadikan negara berkembang sebagai bagian dari solusi. Keketuaan Indonesia pada konferensi internasional telah menghasilkan sejumlah aksi dan pandangan menghadapi perubahan iklim global.

“Keketuaan Indonesia di ASEAN telah wujudkan taksonomi ASEAN. Presidensi G20 Indonesia membentuk skema pembiayaan campuran dan platform negara. Bursa karbon Indonesia juga sudah beroperasi sejak September lalu,” lanjutnya.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tiba di Dubai, Akan Hadiri WCAS COP28 dan Sejumlah Pertemuan Bilateral 

Presiden juga menekankan pentingnya kohesivitas dan inlusivitas dalam pemenuhan agenda global.

Kepala Negara RI mendorong inventarisasi global dapat merefleksikan kebutuhan pendanaan negara berkembang, serta komitmen negara dari negara maju yang belum terpenuhi.

“Struktur pendanaan loss and damage jangan berbentuk hutang yang membebani, dan harus mudah diakses,” tuturnya.

Selain itu, transparansi dan kepastian dalam target pendanaan baru secara kolektif harus dilakukan dengan didukung sumber daya dan teknologi yang memadai.

“Melalui upaya kita bersama, G77 and China dapat menjadi motor penggerak agenda iklim dunia,” tandas Presiden.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler