Hiswanamigas Aceh Sebut Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram Karena Hal Ini

1 Agustus 2020, 13:58 WIB
GAS Elpiji 3 kilogram /Istimewa/.*/Istimewa

ZONABANTEN.com - Kelangkaan gas elpiji 3 kiigram (gas melon) di beberapa kabupaten di Provinsi Aceh disinyalir karena masih belum tepat sasaran penyaluran.

Terkait dengan hal itu, pihak Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas) Aceh, mengajak masyarakat yang mampu untuk tidak mengunakan gas epliji tiga (3) kilogram yang diperuntukkan bagi masyarkat miskin.

Menurut Bendahara Umum hiswanamigas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan terjadinya kelanggkaan gas elpiji menjelang lebaran Idul Adha 1441 H/2020 M, di beberapa kabupaten kota di Aceh seperti, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Kabupaten Bireun, dikarenakan masih adanya orang yang tidak berhak mengunakan gas tiga kilogram tapi masih mengunakan gas tersebut, sehingga kuota yang seharusnya mencukupi bagi masyarakat miskin malah terjadi kelangkaan.

Baca Juga: Daftar Rekomedasi HP Baru Samsung A Series Yang Sedang Turun Harga

"Lagi-lagi kami sampaikan bahwa jika orang mampu pun masih menggunakan elpiji 3 kilogram, maka masalah kelangkaan ini tidak akan pernah terselesaikan," kata Narhrawi, Sabtu 1 Agustus 2020, seperti dikutip dari rri.co.id.

Menurut Nahrawi, masyarakat yang mampu harus menggunakan elpiji lainnya yang tersedia di pasar, yaitu elpiji tabung 5,5 kg atau 12 kg.

"Sementara Elpiji 3 kg hanya untuk keluarga miskin saja," tegasnya.

Baca Juga: Brazil Berikan Izin Uji Coba Whatsapp Pay

Selain itu, menurut Nahrawi, dalam hal distribusi selain harus adanya kesadaran masyarakat dalam mendapatkan gas sesuai peruntukan, juga dibutuhkan pengawasan dari semua pihak agar benar-benar tepat sasaran.

“Kita harus sama-sama mengawasi, sehingga tidak terjadi penyaluran yang tidak tepat sasaran, karena jika adanya pangkalan yang berbuat nakal, Pertamina pasti tidak diam, akan dicabut izin usahanya atau di-PHU," urainya.

Sebelumnya, untuk memastikan kecukupan stok gas elpiji di sejumlah kabupaten kota di Aceh, Pertamina telah melakukan pengecekan ke sejumlah pangkalan pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam LM Sabtu 1 Agustus 2020, NAIK LAGI jadi Rp.1.028.000 per Gram

"Didapati stok tersedia di pangkalan sebanyak 12.530 tabung, dijual sesuai HET Rp 18.000 untuk radius 60 km. Namun dari pengamatan kami, harga elpiji 3 kg subsidi melambung di level pengecer, di kisaran Rp 27.000 hingga Rp 35.000,” tutur Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.

Menyikapi permainan harga yang dilakukan pengecer, Pertamina MOR I menyiapkan penambahan elpiji fakultatif untuk wilayah Aceh.

Sejak tanggal 27 Juli hingga 5 Agustus 2020, disiapkan penambahan fakultatif sebanyak 248.640 tabung. Penyalurannya menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: KH Hasyim Wahid, Adik Gus Dur Berpulang, Irfan Wahid : Disemayamkan Di Ciganjur

“Dengan penambahan fakultatif sebanyak 9,7 persen tersebut, maka total stok yang disiapkan berjumlah 2,8 juta tabung. Penambahan fakultatif ini untuk mengantisipasi penambahan libur Idul Adha pada tanggal 30 Juli dan 3 Agustus 2020. Penambahan fakultatif sendiri dilakukan melalui pangkalan resmi Pertamina," ujar Roby.

Selain menjaga pasokan elpiji 3 kg subsidi aman, Pertamina juga pastikan kebutuhan elpiji non subsidi Bright Gas terpenuhi. Agen dan SPBE pun siap memenuhi permintaan Bright Gas oleh masyarakat.

“Stok elpiji yang tersedia, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 26 hari kedepan," tutup Roby.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler