15 Februari Wafatnya Syafruddin Prawiranegara, Berikut Biografi ‘Presiden Darurat” Republik Indonesia Ini

15 Februari 2023, 12:19 WIB
Biografi singkat dan perjalanan karier Syafruddin Prawairanegara, Mantan Presiden Republik Indonesia /Kemdikbud

ZONABANTEN.com – 15 Februari wafatnya Syafruddin Prawiranegara, berikut biografi singkat “Presiden Darurat” Republik Indonesia ini.

Syafruddin Prawiranegara, siapa yang sudah pernah mendengar namanya? Mantan Presiden Republik Indonesia ini memang jarang dikenal banyak orang.

Ya, Syafruddin Prawiranegara adalah Mantan Presiden Republik Indonesia yang nyaris terlupakan oleh masyarakat Indonesia.

Syafruddin Prawiranegara lahir di Serang, Banten, pada 28 Februari 1911. Ia memiliki darah keturunan Banten dari pihak ayah, dan Minangkabau dari pihak ibu.

Buyut dari pihak ibu, Sutan Alam Intan, merupakan keturunan Raja Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibuang ke Banten karena terlibat dalam Perang Padri.

Ayahnya bekerja sebagai jaksa, namun cukup dekat dengan rakyat dan karena itu, ia dibuang oleh Belanda ke Jawa Timur.

Syafruddin Prawiranegara pernah mengenyam pendidikan Eropa melalui Europeesche Lagere School (ELS) pada tahun 1925.

Baca Juga: Mengenal Syafruddin Prawiranegara, Mantan 'Presiden RI', Sosok Pahlawan Kelahiran Banten  

Ia melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Madiun pada 1928, dan Algemeene Middelbare School (AMS) di Bandung pada 1931.

Pendidikan tingginya diambil di Rechtshoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta pada tahun 1939, yang sekarang menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Ia berhasil meraih gelar Meester in de Rechten, yang sekarang setara dengan Magister Hukum.

Semasa hidupnya, Syafruddin telah memberikan banyak jasa untuk Indonesia.

Syafruddin pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 1946 dan Menteri Kemakmuran pada tahun 1948.

Saat menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, Syafruddin pernah ditugaskan untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Saat Agresi Militer Belanda II dan terjadi serangan di Yogyakarta, Sukarno, Hatta dan sejumlah tokoh penting lainnya ditangkap dan diasingkan ke Bangka.

Syafruddin Prawiranegara yang saat itu berada di Bukittinggi, Sumatera Barat, mendapat mandat dari Soekarno untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Baca Juga: 21 Juni Hari Wafatnya Soekarno, Bagikan 10 Kalimat Mutiara Berikut ke Media Sosial untuk Mengenangnya 

Pada 22 Desember 1948, PDRI pun resmi dibentuk dengan Syafruddin sebagai ketuanya. Syafruddin menjabat sebagai “Presiden darurat” hingga 13 Juli 1949, dan menyerahkan mandat kembali ke Sukarno.

Setelah Konferensi Meja Bundar, sistem pemerintahan Indonesia berubah menjadi federasi.

Setelah menyerahkan kembali kekuasaan PDRI, Syafruddin diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri RI pada tahun 1949.

Mengutip dari laman Bank Indonesia, Syafruddin merupakan orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang menjabat sebagai Presiden De Javasche Bank (DJB).

Tahun-tahun selanjutnya, Syafruddin menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Beliau orang pertama yang mengusulkan agar Indonesia memiliki mata uang sendiri..

Kontribusi Syafruddin dalam kemerdekaan Indonesia sangat besar, tak heran bahwa ia dijuluki sebagai seorang pahlawan.

Pria asal Banten ini wafat di Jakarta, 15 Februari 1989 silam. Seakan lupa, pemerintah Republik Indonesia baru memberikan gelar pahlawan nasional pada 7 November 2011.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Bank Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler