MinyaKita Langka, Kemendag Pastikan Supply 450 Ribu Ton di Pasar Tradisional

3 Februari 2023, 11:31 WIB
Kemendag pastikan supply 450 ribu ton MinyaKita di pasar tradisional /Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif./

ZONABANTEN.com - MinyaKita langka, Kemendag pastikan supply 450 ribu ton di pasar tradisional.

Sempat langka dan harga jual yang relatif tinggi, minyak goreng curah merek Minyakita kabarnya akan kembali normal.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memastikan suplai MinyaKita sebanyak 450 ribu ton hanya akan tersedia di pasar tradisional.

"MinyaKita kita cek lagi, enggak boleh dijual online. Kita suruh jual di pasar. Tapi nanti akan ada masalah lagi, 'Kok di supermarket enggak ada', ya memang ini untuk pasar, online juga enggak boleh," ujar Zulkifli melansir dari antaranews.

"Tiap hari kita awasi. Kita punya 20.000 pasar. Kalau mau tinggal ke pasar. Kalau bisa belanja online, ya jangan beli MinyaKita dong, beli aja yang premium," tambahnya.

Zulkifli menjelaskan, bahwa kelangkaan MinyaKita di pasaran bukan karena stok minyak goreng yang menipis, tapi banyak masyarakat yang mulai beralih dari minyak goreng premium menjadi MinyaKita karena kualitasnya yang tidak berbeda jauh.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Luncurkan Minyakita dengan Harga Murah, Begini Cara Pembeliannya

Oleh karena itu, pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023.

Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang puasa Ramadhan hingga Lebaran 2023.

Sebelumnya, suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300 ribu ton per bulan. Kini, pemerintah pun meningkatkan suplainya hingga 50 persen.

Mendag menegaskan MinyaKita hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) dijual seharga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram untuk minyak goreng curah. 

Baca Juga: Kemendag Resmi Luncurkan Minyak Goreng Kemasan MinyaKita Hari Ini, Dijual Seharga Rp14.000 Per Liter

"Semua orang beli itu ya jadi habis. Nanti kalau semua yang beli premium jadi beli ini, ya enggak akan cukup juga. Karena udah bagus semua mau beli MinyaKita, dijualnya di retail modern, online padahal kan ini untuk pasar-pasar," ujar Zulkifli.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah untuk menindak minyak goreng subsidi.

Pasalnya, minyak goreng dengan merek Minyak Kita semakin langka dan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Menurut Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI, Ahmad Choirul Furqon HET ini tidak sesuai dengan di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Di daerah tersebut, harganya sudah mencapai Rp16.000 dari HET Rp14.000.

Ahmad menambahkan kelangkaan dan kenaikan harga MinyaKita sangat disayangkan mengingat sebentar lagi menuju bulan Ramadhan.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler