28 Desember Wafatnya K.H. Samanhudi, Berikut Biografi dan Perjuangannya Mendirikan Sarekat Dagang Islam

28 Desember 2022, 12:42 WIB
Biografi singkat K.H. Samanhudi, serta perjuangannya mendirikan Sarekat Dagang Islam /Kemdikbud

ZONABANTEN.com – 28 Desember wafatnya K.H. Samanhudi, berikut biografi singkat dan perjuangannya mendirikan Sarekat Dagang Islam.

Kyai Haji Samanhudi, merupakan salah seorang pahlawan Indonesia yang lahir pada 8 Oktober 1868, di Surakarta, Jawa Tengah.

Samanhudi diberi gelar pahlawan, karena ia merupakan salah seorang pendiri Sarekat Dagang Islam atau SDI.

Perjuangannya dalam mendirikan SDI dimulai dari sikap diskriminatif kolonial Belanda terhadap pribumi, yang menimbulkan pergolakan dalam masyarakat.

Ketidakadilan tersebut menimbulkan pergerakan nasional, dan salah satu pelopornya adalah Sarekat Dagang Islam.

Baca Juga: Mengenal K.H. Samanhudi, Ketahui Perjuangannya Mendirikan Sarekat Dagang Islam 

SDI didirikan untuk menghadapi persaingan dagang dengan orang Cina, dan sikap superioritas mereka terhadap orang pribumi sehubungan dengan berhasilnya Revolusi Cina di kota-kota besar.

Para pedagang Cina mendirikan Siang Hwee (kamar dagang) yang didukung oleh ordonansi pemerintah kolonial Belanda.

Mereka mengatakan bahwa orang Cina diberikan kebebasan bergerak lebih besar demi perubahan dan kepentingan perdagangan. Dengan begitu, mereka dapat membeli bahan-bahan langsung dari bahan importir.

Namun, dalam usaha batik misalnya, pengusaha batik pribumi harus membeli bahan dari pedagang Timur Asing, yakni Cina dan Arab. Tetapi, sebagian pedagang-pedagang perantara ini adalah orang Cina.

Akibatnya, harga batik dari perusahaan Jawa lebih tinggi dibanding dari perusahaan Timur Asing. Sehingga, pedagang Cina dapat menekan harga batik milik perusahaan-perusahaan pribumi.

Baca Juga: Sejarah Dibentuknya Muhammadiyah, Organisasi Islam yang Didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan 

Dengan kondisi yang merugikan ini, K.H. Samanhudi, seorang pengusaha dan pedagang batik dari Surakarta, menyadari bahaya yang akan timbul bagi pedagang-pedagang pribumi.

Samanhudi berusaha memperbaiki keadaan itu dengan mendirikan organisasi, yang dinamakan Sarekat Dagang Islam atau SDI.

SDI dikembangkan di Jakarta pada tahun 1909 oleh R.M. Tirtoadisoerjo, kemudian di Bogor pada tahun 1911.

K.H. Samanhudi bekerjasama dengan R.M. Tirtoadisoerjo dalam surat kabar, dan tidak berlangsung lama karena terjadi pertikaian, yang menyebabkan aktivitas SDI menurun.

Pertikaian ini terjadi akibat penyalahgunaan dana dan ketidaksesuaian harga surat kabar yang terlalu mahal dari persetujuan semula.

Baca Juga: Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Organisasi Boedi Oetomo sebagai Penanda Lahirnya Peringatan Ini 

Hubungan mereka mulai renggang, sehingga mempengaruhi keberadaan organisasi, dan akhirnya hubungan keduanya benar-benar pecah.

Untuk melanjutkan SDI agar disahkan oleh pemerintah Belanda, maka K.H. Samanhudi mencari orang yang dapat mengorganisir organisasi tersebut.

Ia meminta H.O.S Tjokroaminoto untuk bertindak sebagai penyusun organisasi kelompok dagangnya.

H.O.S Tjokroaminoto setuju, lalu membuat akta hukum organisasi baru yang dinamakan Sarekat Islam.

Demikian biografi dan perjalanan singkat K.H. Samanhudi dalam mendirikan Sarekat Dagang Islam atau SDI.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler