Sejarah Terbentuknya Akademi Militer Indonesia, Diresmikan oleh Presiden Soekarno

9 November 2022, 15:48 WIB
Sejarah terbentuknya Akademi Militer Indonesia atau Akmil yang didirikan pada 11 November 1957 /akmil.ac.id

ZONABANTEN.com – Sejarah terbentuknya Akademi Militer Indonesia, diresmikan oleh Presiden Soekarno.

11 November merupakan hari jadi Akademi Militer Indonesia. Di tahun 2022 ini, Akademi Militer atau Akmil Indonesia akan merayakan hari jadinya yang ke-65.

Dilansir dari laman resmi Akmil, sejarah Akademi Militer bermula dari didirikanya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada 31 OKtober 1945.

Pendirian MA dilakukan atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo.

Pada tahun 1950, setelah meluluskan dua angkatan, MA Yogyakarta terpaksa ditutup untuk sementara waktu karena alasan teknis, dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda Nederland.

Pada kurun waktu yang sama, di berbagai daerah lain, didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD atau ABRI pada saat itu.

Tanggal 1 Januari 1951, didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat) di Bandung, yang berubah nama menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat) pada 23 September 1956.

Baca Juga: Pendaftaran Taruna Akmil TNI AD 2022 Dibuka: Cek Info Persyaratan, Materi Ujian dan Jadwal Seleksi Terbaru 

Selang 12 hari, tepatnya pada 13 Januari 1951, didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung.

Dengan banyaknya sekolah perwira TNI AD kala itu, maka muncullah gagasan dari pimpinan TNI AD, untuk mendirikan suatu Akademi Militer.

Gagasan tersebut pertama kali diusulkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan tahun 1952.

Setelah melalui berbagai proses, maka pada 11 November 1957, Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional di Magelang.

Akmil ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta, dan taruna masukan pada tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1961, Akmil Nasional Magelang diintegrasikan dengan ATEKAD Bandung, dengan nama Akademi Militer Nasional, dan berkedudukan di Magelang.

Karena pada saat itu semua angkatan memiliki akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965, seluruh Akademi Angkatan diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

Baca Juga: Ini Senjata Canggih yang Dipakai TNI dan Tentara AS di Latihan Militer Gabungan Garuda Shield 2022 

Pada 29 Januari 1967, Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri Bagian Darat.

Akabri Udarat kemudian diubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat pada tanggal 29 September 1979.

Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984, Akabri Bagian Darat diubah kembali namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Lalu pada tanggal 1 April 1999, secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula, Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI.

AKABRI kemudian diubah namanya menjadi Akademi TNI, yang terdiri dari Akmil, AAL, dan AAU.

Berdasarkan Perpang Nomor: Perpang/ 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008, Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan langsung di bawah Mako Akademi TNI.

Kemudian, Akmil menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III, dan IV.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: akmil.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler