ZONABANTEN.com - Telah terjadi gempabumi tektonik dengan kekuatan 6,2 SR, di 17 km Timur Laut Dharmasraya Sumatera Barat pada Jumat, 25 Februari 2022 pukul 08:39 WIB.
Menurut pernyataan BMKG gempa di Sumatera Barat ini tidak berpotensi Tsunami.
Disusul dengan dua kali gempa susulan dengan magnitudo 5,0 SR pukul 11:02 WIB dan magnitudo 5,1 SR pukul 11:06 WIB di kedalaman 10 km Timur Laut Pasaman Barat Sumatera Barat.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan M 6,2 Menguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat
Kedua gempa susulan tersebut juga tidak berpotensi Tsunami.
Dalam penjelasan Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam konferensi pers BMKG pada Jumat 25 Februari 2022 pukul 11:20, gempa ini berlokasi di darat.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera.
Baca Juga: Lolos Kartu Prakerja Gelombang 23, Begini Cara Mudah Cairkan Dana Insentif Rp3,4 Juta
Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-strip.
Guncangan gempabumi ini dirasakan oleh banyak daerah di Sumatera Barat.
Berikut penjelasan dampak gempabumi Sumatera Barat dengan kekuatan 6,2 SR:
- Pasaman Barat terkena dampak guncangan dengan skala intensitas VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk dan lari keluar.
- Pasaman terkena dampak guncangan dengan skala intensitas V MMI, getaran dirasakan hampir semua penduduk, dan orang banyak terbangun.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan M 6,2 Menguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat
- Agam, Bukittinggi, dan Padang Panjang dampak guncangan dengan skala intensitas IV MMI, getaran di siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
- Padang, Payakumbuh, Aek Gondang, dan Gunung Sitoli dampak guncangan dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan truk berlalu.
- Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nilas Selatan, dan Bangknang guncangan dengan skala intensitas II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Pasaman Barat.***