Rocky Gerung : Ibu Kota Negara Indonesia yang Baru Bisa Jadi Ibu Kota Kedua China

18 Januari 2022, 22:29 WIB
Rocky Gerung /YouTube/BMW Records

ZONABANTEN.com - Presiden Jokowi (Joko Widodo) sebagai penggagas pembangunan ibu kota negara (IKN) Indonesia yang terletak di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur disebut akan menggantikan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, namun kabarnya bisa diklaim oleh China, kenapa ?

Hal tersebut karena proses pembangunannya yang menemui banyak hambatan berdasarkan pengamatan-pengamatan sejumlah ahli yang pro dan kontra dari berbagai pihak.

Namun meskipun banyak yang protes dari berbagai pihak dan pengamat, tetapi Jokowi tetap tidak bergeming serta terus melanjutkan proyek pembangunan IKN.

Baca Juga: Hati-Hati! Jangan Anggap Sepele Kram di Perut Bagian Kiri Bawah Bisa Jadi Itu Kista

Protes yang banyak bermunculan tersebut salah satunya yaitu mengenai biaya pembangunannya.

Pasalnya, dalam pembiayaan tersebut kabarnya ucapan yang dilontarkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan pernyataan final.

Diketahui bahwa sebelumnya sempat ada pernyataan dari pemerintah bahwa pembangunan IKN tidak akan mengganggu APBN, namun pada kenyataannya sebesar 53,5 persen biaya diambil dari uang negara.

Sementara itu, sisanya berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta swasta dan BUMN.

Baca Juga: Fans Mendukung, Setelah Na-Eun Mengkonfirmasi Tidak Akan Bergabung dengan A Pink untuk Promosi Album

Seperti dilansir dari YouTube Rocky Gerung Official, pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan kemungkinan jika hasil akhir pembangunan IKN yang disebut Nusantara itu bisa diklaim China.

"Suatu waktu nanti Nusantara itu akan menjadi ibu kota kedua China. Karena China akan menganggap Indonesia meminjam dari China. Hal tersebut bisa membuat Nusantara menjadi semacam New Beijing," kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, munculnya potensi klaim dari China tersebut karena berdasarkan kurang lengkapnya pertimbangan yang diambil oleh Presiden Jokowi mengenai perencanaan pembangunan IKN.

Baca Juga: Mohammed bin Salman: Reformis yang Kontroversial

"Hal tersebut karena faktor global enggak dihitung. Dari awal kami katakan, membangun itu harus dilihat dari atas secara konseptual, bukan sekadar ambisi untuk meninggalkan legacy yang akan diolok-olok nanti," ujar Rocky Gerung.***

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Pikiranrakyat.com dengan judul "Terletak di Kalimantan Timur, Nusantara Bisa Jadi Ibu Kota Kedua China".

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler