Peningkatan Empat indikator kasus COVID-19 di Indonesia Dalam Dua Pekan

7 Januari 2022, 06:10 WIB
Tangkapan Layar Penjelasan Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito saat memberikan siaran pers pada media dari YouTube BNPB di Jakarta, Kamis, 6 Januari 20221/2022). /

ZONABANTEN.com – Dari lansiran ANTARANEWS malam ini bahwa Perkembangan pasien terinfeksi COVID-19 di Indonesia menjadi peringatan awal dan selayaknya menargetkan kendali kasus, warta dari Juru bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dalam keterangan pada media Kamis 6 Januari 2022.

Keterangan Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta.

Perkembangan ini sudah merupakan tanda peringatan dini dan sudah sepatutnya kita menetapkan target pengendalian kasus agar tetap terkendali.

Hal ini dilakukannya dengan paparan adanya empat indikator kasus COVID-19 di Tanah Air memperlihatkan kecenderungan naik dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga: Mengenal Ice Cream Bean atau Buah Salju dan Manfaat yang Diberikannya

"Perkembangan ini sudah merupakan alarm dini dan sudah sepatutnya kita menetapkan target pengendalian kasus agar tetap terkendali ," ucapnya.

Indikator pertama adalah kasus positif yang bertambah dengan jumlah 404 kasus dalam dua pekan terakhir., dimana jumlah ini mengamlami peningkata cukup tinggi bila dibandingkan dengan kasus harian dua pekan sebelumnya sebanyak 136 kasus, ujarnya.

Indikator kedua adalah jumlah kasus aktif harian yang meningkat dalam sepekan terakhir. "Jika pada pekan lalu jumlah kasus aktif sebesar 4.300 kasus, per 5 Januari 2022 jumlah kasus aktif naik menjadi 4.800 kasus," sambungnya.

Indikator ketiga adalah "positivity rate" atau proporsi orang yang ditemukan positif dari julah total orang yang diperiksa yang cenderung naik dari 0,07 % di dua pekan lalu, masa kini naik menjadi 0,19 %.

Baca Juga: WOW! Tak Disangka Satu Dzikir Pendek Ini Bisa Membuat 37.000 Malaikat Berebut Untuk Mencatat Amalannya.

Indikator keempat adalah peningkatan keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan untuk isolasi pasien. "Jika pada dua pekan lalu keterisian tempat tidur isolasi hanya sebesar 1,38 persen, saat ini telah meningkat menjadi 3,35 persen," Imbuhnya.

Jubir Satgas Covid-19 ini menyatakan bahwa peningkatan nilai pada indikator tersebut sebagai realita telah terjadi peningkatan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

Meskipun ada pebingkatanpada empat indicator ini, ucap Wiku, ada dua indikator lainnya yang justru membderikan kecenderungan penurunannya, pada jumlah kematian harian dari delapan jiwa dalam sehari, saat ini menjadi empat jiwa dalam sehari.

Selanjutnya dipaparkan penurunan terhadap angka keterisian tempat tidur atau bor untuk keperluan ICU yang juga memperlihatkan kecenderungan turun paling tidak selama sepuluh hari terakhir.

"BOR untuk ICU justru mengalami penurunan. Jika dalam sepuluh hari ke belakang keterisian BOR ICU adalah 3,95 persen dalam satu hari, angka ini konsisten mengalami penurunan hingga saat ini hanya sebesar 3,23 persen dalam sehari," ujarnya mengkahiri penjelasannya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler