5 Fakta Gunung Semeru di Jawa Timur yang Baru Saja Meletus, Ternyata Penuh Misteri Sejak Abad 15

6 Desember 2021, 09:46 WIB
Fakta-fakta tentang Gunung Semeru di Jawa Timur yang ternyata penuh misteri sejak abad ke-15. /Dok. BNPB /

ZONABANTEN.com - Gunung Semeru di Jawa Timur meletus pada Sabtu 4 Desember 2021.

Erupsi Gunung Semeru menyemburkan awan panas berupa hujan abu bercampur batu.

Sejumlah daerah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menjadi kawasan terparah akibat terdampak erupsi Gunung Semeru ini.

Mungkin banyak yang belum mengetahui sejarah Gunung Semeru. Termasuk soal misteri yang sudah ada sejak abad ke-15 mengenai asal-usul gunung ini.

Berikut lima fakta Gunung Semeru di Jawa Timur yang baru saja meletus, seperti dikutip ZONABANTEN.com dari laman Wikipedia, Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga: Mindfulness: Hidup Sehat Dengan Menyayangi Diri Sendiri

1. Gunung tertinggi di Pulau Jawa

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung berapi di Indonesia. Gunung ini dikenal sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa. Puncaknya yang bernama Mahameru memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

Gunung Semeru diketahui juga sebagai gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia. Paling tinggi adalah Gunung Kerinci di Pulau Sumatra, dan disusul Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Secara administratif, Gunung Semeru masuk dalam wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Juga: Ide Konten Youtube Untuk Pemula Tanpa Menampilkan Wajah di Layar

2. Misteri sejak abad ke-15

Terbentuknya Gunung Semeru tampak penuh misteri. Umat Hindu di Indonesia meyakini gunung ini sebagai tempat tinggal Dewa Siwa di PuLau Jawa. Gunung ini memang erat hubungannya dengan keyakinan umat Hindu.

Dalam agama Hindu, Gunung Semeru disebut 'Sumeru' atau 'Meru', yang berarti gunung pusat dunia berdasarkan kepercayaan tersebut. Kisah terbentuknya gunung ini tercatat dalam naskah Jawa Kuno, Tantu Pagelaran.

Naskah dalam bahasa Kawi yang berasal dari masa Majapahit pada abad ke-15 itu menceritakan asal usul mitos Pulau Jawa. Disebutkan, Gunung Semeru diangkat dan dipindahkan dari India ke Jawa.

Baca Juga: 5 Aplikasi Rekam Layar dan Suara di PC/Laptop Tanpa Watermark

3. Asal-usul secara ilmiah

Secara ilmiah, Gunung Semeru diketahui terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia. Gunung ini muncul dan terbentuk di atas dataran pantai timur Pulau Jawa.

Maars yang berisi danau kawah terbentuk sepanjang garis melalui puncak gunung berapi. Ada empat dana atau ranu, yaitu Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Ranu Darungan.

Terdapat pula kawah di puncak Gunung Semeru yang dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Kawah ini mengirimkan aliran lava ke sisi selatan menuju daerah Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: 10 Manfaat Sarapan Pagi Bagi Kesehatan Tubuh yang Tidak Boleh Dilewatkan

4. Tujuan pendakian populer

Gunung Semeru dikenal sebagai salah satu tujuan hiking paling populer di Indonesia. Banyak kelompok pecinta alam yang mendaki ke kawasan ini, biasanya dimulai dari desa Ranu Pane ke utara.

Sekitar 20 tahun setelah letusan pertama, Clignet dan Winny Brigita, ahli geologi asal Belanda, jadi orang Eropa pertama yang mendaki Gunung Semeru pada 1838. Mereka menempuh jalur sebelah barat daya melalui Widodaren.

Sementara Soe Hok Gie, aktivis dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada 1969. Dia meninggal bersama rekannya karena menghirup gas beracun yang disebut 'wedhus gembel'.

Baca Juga: Sering Makan Mie Instan Ternyata Bahaya Untuk Kesehatan! Ini Penjelasannya

5. Letusan pertama ratusan tahun lalu

Letusan pertama Gunung Semeru yang terekam diperkirakan pada 8 November 1818, atau sekitar 203 tahun yang lalu. Kemudian, pada rentang 1829-1878 juga beberapa kali terjadi letusan, namun tak banyak informasi.

Pada periode 1900-an, juga terekam aktivitas vulkanik yang cukup banyak. Letusan terparah terjadi pada 1941-1942, 1977-1979, serta pada 1994 yang memakan korban jiwa karena tertimbun material vulkanik dan lahar.

Pada 4 Desember 2021 pukul 15.10 WIB, Gunung Semeru kembali meletus. Awan panas yang disemburkannya jatuh ke wilayah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo. Belasan jiwa menjadi korban meninggal dunia.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Wikipedia

Tags

Terkini

Terpopuler