Produsen Gula Terbesar di Timur Tengah Akan Investasikan 2 Miliar Dolar di Indonesia

7 November 2021, 16:53 WIB
Produsen Gula Terbesar di Timur Tengah Akan Investasikan 2 Miliar Dolar di Indonesia. /Tangkapan Layar/Google Maps

ZONABANTEN.com - Al Khaleej Sugar Co. (AKS) adalah produsen gula terbesar di Timur Tengah yang masuk kedalam lima besar di dunia.

AKS memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas enam ribu ton gula per hari.

Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol.

Baca Juga: Urusin Rumah Tangga Itu Penting, Tak Boleh Dianggap ‘Sepele’, Begini Kata Vincent Rompies

Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar USD14 miliar.

Selain menghadiri Expo Dubai 2020, kunjungan kerja Menperin, Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si. ke Persatuan Emirat Arab (PEA) sekaligus untuk bertemu calon investor potensial.

Salah satunya adalah Al Khaleej Sugar (AKS). AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia.

Selain memproduksi gula, AKS juga berencana memproduksi bioetanol dan listrik dari biomassa.

Baca Juga: 5 Weton Paling Istimewa dan Memiliki Potensi Membuat Pasukan Khodam!

Perusahaan itu tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Komitmen tersebut disampaikan Managing Director Al Khaleej Sugar Co. juga Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair.

Yang disampaikan saat bertemu dengan Menperin, pada Selasa, 2 November 2021 di Dubai.

AKS akan berinvestasi sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp28,68 triliun dalam pengembangan etanol di Indonesia.

Menperin menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut.

Karena berhubungan dengan investasi energi dan pemenuhan lahannya.

Baca Juga: TERKINI Update Kasus Covid-19 DKI Jakarta Hari Ini 7 November 2021, Waduh! Kasus Baru Melonjak di DKI

Penanaman modal perusahaan gula asal Dubai itu diharapkan menjadi langkah industri gula nasional yang lebih efisien di masa depan.

Etanol yang diproduksi diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif.

Yang sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, untuk menggunakan sumber energi yang lebih bersih.

Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Filipina telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai bahan bakar fosil alternatif.

Baca Juga: Mengenang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Eko Patrio: Saya Bangga Banget sama Mereka

Selain sebagai bahan bakar, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi (gula kristal putih).

Dan menekan impor gula yang diprediksi berkurang sekitar 750.000 ton per tahun.

Kehadiran AKS di Indonesia diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kemenperin

Tags

Terkini

Terpopuler