ZONABANTEN.com - Taiwan mengatakan 38 pesawat militer Tiongkok memasuki zona identifikasi pertahanan udara pada hari Jumat, serangan terbesar oleh pasukan Tiongkok dalam satu hari.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 25 pesawat Tiongkok, termasuk jet tempur dan pembom, terbang ke zona di atas perairan barat daya Taiwan pada siang hari.
Sementara itu, dikatakan bahwa 13 pesawat lainnya terbang ke zona itu pada malam hari.
Dua belas dari pesawat itu melewati Selat Bashi antara Taiwan dan Filipina, mencapai perairan di sisi Pasifik Taiwan, sebelum kembali melalui rute yang sama.
Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Minggu 3 Oktober 2021, Ada Cinta Abadi Leslar hingga Berbagi Suami
Masuknya 38 pesawat militer Tiongkok ke zona itu dalam satu hari ini memecahkan rekor sejak kementerian pertahanan Taiwan mulai merilis data dalam format serupa pada September tahun lalu.
Pesawat tersebut terdiri atas:
18 pesawat tempur serangan (strike fighter) Shenyang J-16;
4 pesawat tempur multiperan (multirole fighter) dengan kemampuan superioritas udara (air superiority) milik Rusia, SU-30;
2 pesawat pembom bermesin jet ganda (twinjet bomber) Xian H-6, dan
1 pesawat kargo sedang Shaanxi Y-8, yang berdasarkan artikel focus taiwan sedang digunakan sebagai pesawat patroli maritim anti kapal selam.
Selain satu jenis pesawat Rusia, pesawat yang terlibat aksi ini merupakan pesawat hasil derivasi perusahaan Tiongkok dari pesawat Rusia.
Analisis ahli yang diterbitkan secara online oleh surat kabar Taiwan, Tiongkok Times, mengatakan Beijing memamerkan kekuatan militernya bertepatan dengan Hari Nasional.
Dikatakan serangan itu menunjukkan bahwa Tiongkok mampu melakukan serangan malam hari terhadap angkatan laut dan udara di luar apa yang disebut Tiongkok sebagai rantai pulau pertama.
Angkatan Laut AS mengunggah tulisan di Twitter bahwa sebuah kapal induk AS sedang melakukan navigasi di perairan dekat Filipina sekitar waktu yang sama.
Baca Juga: SINOPSIS IKATAN CINTA HARI INI 3 OKTOBER 2021, Hacker Canggih! Al Berhasil Bongkar Kedok Iqbal
Tidak diketahui apakah ada korelasi antara pelayaran kapal induk tersebut dan serbuan yang dilakukan oleh militer Tiongkok ini.
Su Tseng-chang, Perdana Menteri Taiwan, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Tiongkok telah melakukan berbagai perilaku untuk menggertak Taiwan, tetapi tindakannya telah ditolak oleh semakin banyak negara di dunia.
Su Tseng-chang juga mengatakan "agresi" militer yang dilakukan Tiongkok merusak perdamaian regional.***