Naskah Khutbah Jum’at 17 November 2023: Perdamaian Adalah Landasan Utama Dalam Kehidupan

- 17 November 2023, 07:25 WIB
Ilustrasi Khubah Jumat
Ilustrasi Khubah Jumat /seyyed ebrahimm/Pexels

Hubungan erat antara kemanusiaan dan keberagaman merupakan kenyataan yang tak terpisahkan, hal tersebut sudah menjadi sunnatullah yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Kemanusiaan merujuk pada fitrah dasar manusia yang mencakup nilai-nilai universal seperti martabat, hak asasi, dan keadilan. Sementara itu, keberagaman mencakup segala perbedaan yang ada di antara manusia, termasuk perbedaan suku, budaya, bangsa, agama, ras, dan gender.

Kemanusiaan dan keberagaman memiliki hubungan yang erat karena keduanya merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diciptakan dalam beragam bentuk dan ciri, dan keberagaman ini seharusnya dihargai sebagai kekayaan. Keberagaman juga mencerminkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an surah an-Nahl ayat 90:

وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَلَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
“Seandainya Allah berkehendak, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).”

Menurut Ibnu Abbas dalam tafsir Al-Basith, Jilid XIII, halaman 184 bahwa seandainya Allah menginginkan manusia berada di atas satu agama dan satu keyakinan, niscaya Allah mampu melakukannya. Namun, faktanya Allah tidak menjadikan manusia dalam satu agama dan kepercayaan.

Sejatinya pernyataan Ibnu Abbas ini menarik untuk dikaji, karena mengandung beberapa hal yang penting untuk dipahami. Pertama, pernyataan ini menunjukkan bahwa Allah menghendaki adanya keragaman agama dan keyakinan di dunia ini.

Baca Juga: Kronologi Penipuan Tiket Konser Coldplay, Pelaku Raup Untung Hingga 15 M, Ini Faktanya

Kedua, pernyataan ini juga menunjukkan bahwa Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih agama dan keyakinannya masing-masing. Meskipun kelak akan diminta pertanggungjawaban di hari akhir. Setidaknya Allah memberikan akal, pada manusia memilih pilihan yang terbaik.

Ma'asyiral jamaati fii shalatil Jum'ah rahimakumullah

Lantas, mengapa Allah menghendaki adanya keragaman agama dan keyakinan di dunia ini? Salah satu jawabannya adalah keragaman agama dan keyakinan dapat menjadi sumber rahmat bagi manusia. Dengan adanya keragaman, manusia dapat saling belajar dan bertukar pengalaman, sehingga dapat menjadi lebih baik.

Keragaman agama dan keyakinan mendorong manusia untuk mencari kebenaran. Ketika diperhatikan bahwa terdapat beragam agama dan keyakinan, hal ini menginspirasi manusia untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang agama dan keyakinan yang paling tepat. Dampaknya adalah meningkatnya sikap kritis dan kehati-hatian manusia terhadap doktrin-doktrin agama yang mungkin tidak tepat atau keliru.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x