khutbah Jumat: Menguak Tradisi Halal Bi Halal

- 12 Mei 2023, 05:05 WIB
Khutbah Jumat tentang halal bi halal
Khutbah Jumat tentang halal bi halal /HaiBandung/ Panji Qadhapi

ZONABANTEN.com – Tradisi halal bi halal nampaknya menjadi suatu tradisi yang selalu melekat di bulan Syawal.

Pada teks khutbah Jumat bulan Syawal ini jamaah akan mendapat pemahaman tentang sejarah awal mula tradisi halal bi halal yang ada di Indonesia.

Sebab, selain di Indonesia tidak ada negara yang menggunakan istilah halal bi halal. Untuk itu, materi ini sangat menarik untuk diketahui jamaah.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Memaknai takwa di bulan Syawal

 

Simak, ini dia teks khutbah Jumat bulan Syawal tentang tradisi halal bi halal.

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا،

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Allah

Marilah kita bersama sama meningkat kan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah, dengan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah dengan ridho menerima apa-apa yang telah Allah tetapkan baik perintah ataupun larangan.

Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Salallahu alaihiwas salam, beserta keluarganya, sahabatnya, dan kerabatnya, semoga pada hari yang ditentukan nanti, kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau, Aamiin Allahhumma Aamiin.

Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, masih di bulan Syawal, bulan kemenangan, dan bulan yang di Indonesia penuh diisi dengan Halal bihalal sebagai mana Judul Khutbah kita kali ini.

Secara umum Halal bihalal adalah menyelesaikan masalah atau kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, bahkan melepaskan ikatan yang membelenggu.

Dengan kata lain, merajut kembali tali silaturahim yang pernah terputus dan yang masih terputus.

Atau mencairkan hubungan yang masih membeku, atau menyambung rasa yang selama ini masih hampa, atau perang dingin.

Baca Juga: Ironi Ambulans Mewah Pajero Sport DPRD Banten di Provinsi Paling Tidak Bahagia di Indonesia

Jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,

Halal bihalal menurut satu riwayat hanya ada di Indonesia, dan bukan dari negeri Arab, dan diantara satu pendapat Halal bihalal sudah dimulai sejak zaman kerajaan Mangku Negara (I) atau yang dikenal dengan Pangeran Sambernyawa.

Saat itu, untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya, setelah salat Idul fitri, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana.

Pada pertemuan ini diadakanlah tradisi sungkem atau saling memaafkan. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam dengan istilah halal bihalal.

Sungguh sebuah tradisi yang baik dan sangat penting dilestarikan, karena sejalan dengan apa yang diperintahkan di dalam Islam.

Dikatakan dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

Barangsiapa mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya, dan pahala orang yang melakukannya setelahnya; tanpa berkurang sesuatu apapun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelah dia, tanpa berkurang sesuatu pun dari dosa-dosa mereka. [HR. Muslim, no. 1017.

Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Allah,

Sementara Allah SWT telah berfirman dalam Al Qur’an Surah An-Nisa Ayat 1

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا – ١

Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”

Jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,

Baca Juga: Prediksi Cuaca Kota Bandung dan Sekitarnya, Tanggal 12 Mei 2023

Sungguh Islam telah melarang perpecahan, permusuhan, dendam kusumat, kebencian, tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari, dan Halal bihalal adalah satu contoh tradisi yang baik dan sangat bermanfaat.

Yakni suatu acara yang dilakukan mulai tanggal 1 Syawal, baik keluarga kerabat, sahabat yang bisa mencairkan kebekuan yang berlarut larut, baik di Instansi pemerintah, kantor kantor perusahaan, bahkan sudah merambah ke Kampus-kampus, sekolah-sekolah pada umumnya.

Dan waktu Halal bihalal di mulai sejak tanggal 1 Syawal baik kepada orang tua, keluarga, tetangga, sahabat, kerabat dll.

Semoga tradisi yang baik ini, tidak ter-kontaminasi dengan tujuan tujuan yang negatif, Aamiin ya Robbal Aalamiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ

Baca Juga: Ironi Ambulans Mewah Pajero Sport DPRD Banten di Provinsi Paling Tidak Bahagia di Indonesia

KHUTBAH JUMAT KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِوَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللهُمَّرَبَّنَا ظلمناأَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَالْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً

وَقِنَا عَذَابَ النَّاِ وَقِنَا عَذَابَالنَّار,وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ,سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ.إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِوَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian teks khutbah Jumat bulan Syawal tentang tradisi halal bi halal.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: KhutbahSingkat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah