Berikut Doa Ziarah Kubur dan Tata Cara Melakukan Ziarah Kubur

- 20 April 2023, 14:47 WIB
Berikut doa ziarah kubur dan tata cara melakukan ziarah kubur.
Berikut doa ziarah kubur dan tata cara melakukan ziarah kubur. /Antara News
ZONABANTEN.com - Menjelang Idul Fitri, masyarakat Indonesia banyak yang lakukan ziarah kubur.
 
Ziarah kubur dilakukan untuk mengunjungi dan mengenang keluarga atau orang terdekat yang telah meninggal. 
 
Maka tidak heran bahwa menjelang Idul Fitri banyak orang membeli bunga.
 
Orang biasanya akan mengunjungi makam atau kuburan orangtua yang telah tiada.
 
Bagi umat muslim, ziarah kubur juga dimanfaatkan sebagai momen untuk mengirimkan doa bagi orangtua ataupun saudara yang telah tiada.
 
 
Doa yang dipanjatkan ketika mengunjungi makam orangtua yang telah meninggal tidak akan pernah terputus. 
 
Tata cara ziarah kubur yang dapat dilakukan
 
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu mengucapkan salam ketika sudah mendekati wilayah atau lokasi pemakaman. Ucapan salam ini menunjukkan bahwa arwah didalam kubur juga akan mendengarkan salam yang disampaikan oleh peziarah.
 
Anda juga dapat mengikuti langkah lengkap berikut ketika melakukan ziarah kubur.
 
1. Mengucapkan salam
Bacaan salam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW saat berziarah adalah sebagai berikut :
 
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
 
Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin wa atakum ma tu adun ghadan mu ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun.
 
 
Artinya:
"Assalamu'alaikum. Hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian."
 
2. Memperbanyak bacaan istigfar
Apabila telah mengucapkan salam ketika mengunjungi makam, maka selanjutnya umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dengan lafal berikut
 
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
 
Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.
 
Artinya:
"Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
 
 
3. Membaca surat-surat pendek Al-Qur'an
Membaca surat pendek juga dianjurkan untuk dilakukan saat ziarah makam. Surat-surat pendek dalam Al-Qur'an yang dapat dibaca saat ziarah kubur adalah berikut:
 
- Surat Al-Fatihah (3x)
- Surat Al-Ikhlas (3x)
- Surat Al-Falaq (3x)
- Surat An-Nas (3x)
 
4. Membaca surat Yasin
Membaca surat Yasin saat ziarah kubur disebut bersifat fadha'ilul 'amal. Berarti, membaca surat Yasin menjadi sebuah amalan utama yang dilakukan untuk tujuan kebaikan.
 
Dalam sejumlah hadist diriwayatkan:
 
اقْرَؤُا عَلَى مَوْتَاكُمْ "يس"
 
Artinya:
"Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal [di antara] kalian." (HR Abu Dawud)
 
 
مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا
 
Artinya:
"Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat lalu membacakan di sisinya surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca." (HR Ibnu 'Adi)
 
5. Membaca Doa ziarah kubur
Tata cara ziarah kubur selanjutnya adalah membaca doa. Ada doa ziarah kubur yang bisa dibacakan saat sedang berkunjung ke makam orang tua. Berikut bacaan doa ziarah kubur:
 
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
 
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
 
llahummagfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
 
 
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
 
Artinya:
"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
 
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR Muslim). 
 
 
6. Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan
Sebagai umat muslim, kita isarankan untuk tidak duduk ataupun berjalan diatas salah satu makam saat ziarah kubur. Ini dilakukan sebagai penghormatan bagi arwah yang tinggal didalamnya.
Islam mengajarkan bahwa, orang yang menghormati jenazah sama halnya seperti menghormati orang yang masih hidup
 
Diriwayatkan dalam sebuah hadis:
 
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْ
 
Abu Hurairah RA pernah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "Seandainya seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan," (HR Muslim)
 
 
7. Menyiram kuburan dengan air
Tata cara berziarah makam berikutnya adalah menyiramkan air dan bunga diatas kuburan. Ini merupakan suatu sunnah saat berziarah kubur. Menyiram air dilakukan untuk menjaga kondisi jenazah dalam kubur tetap dingin.
 
Diriwayatkan dalam sebuah hadis:
 
أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء
 
Artinya:
"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram [air] di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Dawud)
 
Demikian tata cara ziarah kubur yang dapat diikuti. Berziarah kubur baik dilakukan sebagai simbol kita mengenang orang yang telah meninggal. Namun, aktivitas itu tidak menjadikannya wajib.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x