“Yakni, kamu tidak merasa memberi pada orang itu, selayaknya dia membutuhkanmu,” sambung Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan, orang yang memberi sedekah harus memiliki rasa yang sama dengan orang menerima sedekah.
“Misal saya sedekah ke Rukhin sebesar Rp100 ribu. Yang butuh uang itu siapa? Rukhin butuh uang karena miskin. Dia butuh uang, saya butuh pahala,” katanya.
Baca Juga: Sedang Dalam Kondisi Sakit Hati? Baca Doa Ini, Syekh Ali Jaber: Bisa Menenangkan Jiwa
“Agar mendapat pahala sedekah, berarti harus ada yang menerima. Mestinya setiap sedekah, kamu juga merasa butuh pada yang diberi,” jelas Gus Baha.
Hal ini patut untuk dipahami kata Gus Baha. Sebab, sedekah bisa diterima Allah SWT, jika ada yang menerimanya.
“Jadi kamu jangan punya perasaan telah memberi. Jika kamu punya perasaan telah memberi, kamu akan merasa sok (pamer),” ujar Gus Baha.***
(Siti Wulandari Mamonto/Portal Sulut)