Strategi-strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah

- 24 Maret 2022, 11:14 WIB
Masjid Nabawi di Kota Madinah
Masjid Nabawi di Kota Madinah /Istimewa/@HasunaTour

ZONABANTEN.com - Nabi Muhammad SAW dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa ketika beliau hijrah ke Madinah.

Dakwah Nabi Muhammad SAW bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah

Target utamanya adalah supaya umat Islam dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa.

Dakwah Rasulullah SAW sendiri  ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) dan orang-orang yang belum masuk Islam.

Baca Juga: Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur, Apakah Boleh? Begini Pendapat Buya Yahya

Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah.

Hal tersebu supaya mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat.

Sedangkan  dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya.

Strategi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam dakwah menyebarkan agama Islam antara lain:

Baca Juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Perhatikan Jenis Vaksin yang Bisa Anda Dapatkan

1. Membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah

Membangun masjid ini merupakan usaha pertama Nabi Muhammad SAW  dalam membentuk masyarakat Islam Madinah.

Salah satu masjid dibangun Nabi di Madinah adalah masjid Nabawi yang dibangun pada bulan Rabiulawal 1 Hijriah (September 622 SM).

Adapun fungsi masjid di zaman Rosulullah SAW adalah sebagai berikut:

-Sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah dan akhlak. Menjadi sarana ibadah seperti sholat

-Menjadi tempat belajar agama Islam yang bersumberkan dari Al-quran dan Al-hadist

-Sebagai sarana tempat menyambung tali silaturrahim antara kaum muslimin

-Sebagai sarana sosial

-Menjadi tempat bermusyawarah

-Tempat menyusun strategi perang

Baca Juga: Bukan Pratama Arhan, Ini Dia Pemain dengan Nilai Pasar Tertinggi di Timnas Indonesia

2. Membangun ekonomi rakyat dengan membangun pasar yang tidak jauh dari masjid.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mendirikan pasar yang lokasinya tidak jauh dari masjid Nabawi.

Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pembangunan perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dalam menyebarkan ajaran Islam.

Pembangunan pasar dimaksudkan sebagai langkah untuk mendidik umat bagaimana ajaran Islam mengatur roda perekonomian dengan begitu adilnya.

Pasar tersebut telah merubah sistem pasar Yahudi yang ada pada saat itu.

Kehadiran pasar yang menganut sistem perekonomian Islam disambut hangat oleh masyarakat Madinah karena mampu menyuguhkan sistem perekonomian yang menguntungkan semua pihak, jauh dari riba dan keserakahan. 

Pasar Madinah inilah yang kemudian menjadi urat nadi perekonomian negara Islam yang pertama, yang berpusat di Madinah.

Baca Juga: Full Skuad Tokyo Verdy, Ada Nama Pratama Arhan?

3. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar

Kaum Muhajirin adalah orang-orang Islam dari kota Mekkah yang juga ikut berhijrah ke Madinah bersama dengan Nabi  Muhammad SAW.

Kaum Anshar adalah kaum yang menerima kedatangan umat Islam di Madinah.

Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar agar mereka dapat saling membantu dan mengasihi satu sama lain.

Kaum Muhajirin meninggalkan semua harta benda di kota Mekkah untuk hijrah bersama nabi ke Madinah sehingga sangat membutuhkan bantuan dari kaum Anshar untuk memulai hidup baru.

Persaudaraan ini juga akan membentuk suatu solidaritas antara kedua kaum tersebut yang nantinya sangat penting bagi perjuangan umat Islam.

Baca Juga: Inilah Adab Melepas Sepatu atau Sendal yang Bisa Bernilai Ibadah Menurut Buya Yahya

4. Piagam Madinah

Piagam Madinah ini merupakan produk Undang-undang hasil kompromi antara umat Islam dengan non-Muslim di Madinah.

Piagam Madinah digunakan sebagai dasar hidup dan aturan yang harus dipatuhi bersama antar pihak yang terkait atau dengan kata lain sebagai konstitusi negara saat itu.

Atas kesuksesan ini, Piagam Madinah dijadikan sebagai Dasar Toleransi Beragama. Inilah yang menginsipirasi umat Islam hari ini untuk tetap menjaga toleransi umat Beragama.

Informasi menarik lainnya KLIK DISINI***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Sumber Belajar Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x