Apa itu Childfree , Ustadz Fatih Karim: Berbahaya bagi peradaban manusia

- 26 Agustus 2021, 17:44 WIB
Ilustrasi - childfree
Ilustrasi - childfree /PIXABAY/RitaE
ZONABANTEN.com- Baru-baru ini Childfree menjadi perbincangan hangat di sosial media, baik dari kalangan ustadz maupun influencer.
 
Childfree secara garis umum adalah sebuah istilah yang ditujukan kepada pasangan suami istri yang memutuskan tidak memiliki keturunan (anak). 
 
Istilah ini kembali ramai karena pernyataan salah satu influencer yang mengakui bahwa dirinya dan pasangannya adalah penganut childfree.
 
Dikutip dari kanal YouTube Cinta Qur’an dalam program #kataUfk, ustadz Fatih Karim menjelaskan bahaya childfree bagi peradaban manusia.
 
 
Ada 2 aspek yang akan mempengaruhi peradaban manusia, yang pertama adalah faktor akidah (keimanan umat muslim), sedangkan yang kedua adalah bahaya peradaban kemanusiaan.
 
Menurut ustadz Fatih Karim, childfree adalah gagasan dari sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang artinya adalah Agama tidak boleh mengatur hidup, rumah tangga dan termasuk tidak boleh mencampuri hak-hak yang sifatnya personal seperti memiliki anak.
 
Karena pemahaman sekularisme ini, penganutnya beranggapan bahwa manusia ditakdirkan bebas sehingga agama dilarang mengintervensi diri manusia serta agama harus steril dalam masalah ekonomi dan rumah tangga, jadi agama hanya berada di tempat ibadah saja.
 
Peradaban sekular inilah yang menghasilkan cara pandang bahwa manusia itu tidak diatur oleh agama, termasuk juga memiliki atau tidak memiliki anak, sehingga dalam pemahaman ini setelah adanya sekular lahirlah liberalisme.
 
“Lebih dari itu, ide seperti ini berbahaya bagi peradaban manusia dan bagi orang yang beragama islam,” kata ustad Fatih Karim.
 
 
Dalam pembahasan ini dimaksudkan untuk pasangan yang memilih jalan hidup childfree, karena pada hakikatnya ada pasangan yang memang Allah takdirkan belum memiliki keturunan bahkan tidak memiliki keturunan.
 
Jika semua orang menggagaskan childfree, bisa jadi manusia akan punah. 
 
“Dulu perdana mentri Jepang pernah bilang kalo Jepang seperti ini (childfree) 30 tahun kedepan Jepang punah karena lose generation,” kata ustadz Fatih Karim.
 
Seperti yang disebutkan diatas, hal ini akan berbahaya bagi keimanan atau aqidah seseorang karena beranggapan akan memutuskan harapan atau keyakinan bahwa rezeki itu dari Allah SWT.
 
Allah SWT berfirman pada surat Al-An’am ayat 151: “...Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka...”.
 
Disebutkan dalam sebuah hadist, bahwa memiliki anak atau keturunan dapat menjadi pintu masuk orang tua untuk bisa memasuki surga di akhirat kelak jika anak tersebut shalih.
 
 
Memiliki anak juga pada hakikatnya tidak wajib, tetapi banyak keutamaannya, yaitu :
 
1. Memiliki kualitas amal yang tidak terputus
 
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda :
“Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim)
 
2. Memasuki surga paling tengah
 
Rasulullah SAW bersabda :
“orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR Tirmidzi).
 
“Memiliki anak itu banyak keutamaan dan banyak pujian dari islam,” ujar ustadz Fatih Karim.***
 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Kanal YouTube Cinta Qur’an TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah