Apakah Sholat Tahajud Harus Diakhiri dengan Witir? Mengapa Demikian? Ini Hukum dan Dalil Pelaksanaannya

15 Maret 2024, 05:05 WIB
Hukum mengakhiri sholat tahajud dengan sholat witir /Pixabay
 
ZONABANTEN.com- Sholat tahajud adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dilakukan di waktu malam, ibadah ini menandakan kedekatan seorang Muslim dengan Allah SWT, serta merupakan kesempatan untuk merenungkan, berdoa, dan memperbaiki diri.

Namun, pertanyaan sering muncul apakah sholat tahajud harus diakhiri dengan sholat witir atau tidak.

Hal ini kerap menimbulkan berbagai perdebatan di kalangan masyarakat. Lalu, bagaimana sebenarnya hukumnya?

Meskipun tidak ada keharusan yang tegas dalam Islam untuk mengakhiri sholat tahajud dengan sholat witir, banyak ulama sepakat bahwa melakukan ibadah ini setelah tahajud adalah amalan yang sangat dianjurkan.

Hal ini didasarkan oleh kebiasaan dan tradisi Rasulullah SAW yan sering kali mengakhiri sholat tahajud dengan sholat witir.

Meskipun tidak bersifat wajib, tindakan ini menjadi contoh bagi umat Islam.

Menjawab pertanyaan diatas, simak artikel berikut ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya terkait hukum melaksanakan sholat witir setelah tahajud.

Apa itu Sholat Tahajud?

Baca Juga: Bolehkah Melaksanakan Sholat Tahajud Setelah Sholat Witir? Ini Hukumnya Berdasar Mahzab Syafi'i 

Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah tidur, kemudian bangun lagi untuk melakukan ibadah.

Dalam Islam, tahajud memiliki makna spiritual yang sangat mendalam.

Rasulullah SAW sering melakukan sholat ini sebagai bentuk ibadah yang istimewa.

Sholat tahajud memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:

"Terbaiknya sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam," - HR Muslim.

Dalam banyak hadist lainnya, disebutkan pula keutamaan dan keberkahan yang didapat dari melaksanakan sholat ini.

Kaitan Sholat Tahajud dan Witir

Sholat witir memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:

"Witir adalah hak Allah, barangsiapa yang tidak melaksanakannya maka dia tidak termasuk dari kita," - HR Abu Dawud.

Baca Juga: Bolehkah Sholat Tahajud Setelah Tarawih? Begini Hukum dan Dalil Terkait Pelaksanaannya yang Wajib Diketahui

Meskipun tidak ada kewajiban tegas untuk mengakhiri sholat tahajud dengan sholat witir, praktik ini sangat dianjurkan dalam Islam.

Melakukan witir setelah tahajud bukan hanya meningkatkan ibadah pribadi, tetapi juga mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW.

Menunaikan sholat tahajud memiliki keutamaan yang besar bagi umat Islam yang melaksanakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sebaik-baik sholat setelah shalat wajib adalah shalat malam."

Tak hanya itu, dalam kaitannya dengan sholat tahajud, ada satu ibadah sunnah lain yang tidak boleh dilupakan, yaitu sholat witir.

Sholat witir dilakukan setelah shalat isya dan sebelum waktu sholat subuh.

Ini merupakan ibadah tambahan yang sangat dianjurkan.

Hukum Menutup Sholat Tahajud dengan Witir 

Anjuran untuk melaksanakan shalat witir setelah tahajud didasarkan pada hadis dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca Juga: Niat Sholat Tarawih dan Witir Sebagai Makmum, Sendiri atau Imam: Lengkap Tulisan Arab, Latin, & Terjemahannya

“Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Maka apabila engkau takut masuk waktu Shubuh, hendaklah melakukan witir satu rakaat," - HR. Bukhari dan Muslim.

Dari hadist tersebut, dapat disimpulkan bahwa sholat witir setelah tahajud memiliki anjuran yang kuat dalam agama Islam.

Namun, bagaimana sebenarnya hukum pelaksanaan sholat witir setelah tahajud?

Hukum mengerjakan sholat witir setelah tahajud adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat ditekankan untuk dilakukan.

Anjuran ini didasarkan pada petunjuk yang jelas dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta praktik para sahabat yang mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan kecintaan kepada Allah SWT.

Aisyah menceritakan mengenai shalat malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan sholat tiga belas raka’at (dalam semalam). Beliau melaksanakan sholat delapan raka’at kemudian beliau berwitir (dengan satu raka’at). Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan sholat dua raka’at sambil duduk. Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan sholat dua raka’at,” - HR. Muslim.

Namun, perlu dicatat, kita tidak boleh melaksanakan dua witir dalam satu malam.

Jadi, jika Anda sudah melaksanakannya setelah sholat tarawih, maka tidak perlu lagi melakukan witir sebagai penutup tahajud.***

 

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler