Kenali 3 Jenis Nafsu yang Muncul Saat Menjalankan Puasa Ramadhan

27 Maret 2023, 10:56 WIB
ilustrasi. Kenali Berikut 3 Jenis Nafsu yang Muncul Saat Menjalankan Puasa Ramadhan /Pexels/Rodnae Productions

ZONABANTEN.com - Kebutuhan terbesar yang terjadi pada zaman ini adalah sebagai orang beriman tentunya kita harus kembali kepada Allah dan fokus untuk mensucikan jiwa (tazkiyat al-nafs) dari segala nafsu yang mungkin datang pada diri kita. Karena sumber dari segala masalah yang selalu dihadapi di zaman ini berasal dari hati yang sakit.

Hati yang sakit karena nafsu ini tidak akan mengenal Allah, hati yang sakit ini akan selalu penuh dengan kesombongan, keserakahan, dan keegoisan. Hati yang telah rusak maka tidak akan merasakan lagi bagaimana manisnya iman karena telah dirusak oleh segala dosa, sehingga hanya akan terisi dengan kesombongan, dengki, dan kebencian.

Sementara itu, kita semua juga pastinya tahu bahwa dalam menjalankan puasa Ramadhan kita memiliki musuh eksternal, yaitu shayatin (setan) dari jin dan manusia. Meskipun pada bulan puasa Ramadhan semua jin akan dikunci, kita masih memiliki musuh yang lebih besar yang mengintai dari dalam diri, yaitu nafsu (diri/ego di dalam).

Baca Juga: 3 Keutamaan Malam Lailatul Qadar ini Tak Boleh Terlewatkan

Nafsu yang ada dalam diri ini akan mendorong kita untuk tidak menaati Allah SWT dan lebih mengutamakan menjalani segala sesuatunya di kehidupan duniawi ini.

Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang di mana kita ingin lebih dekat dengan Allah SWT, akan ada ujian di mana kita dibombardir dengan keragu-raguan (syubhat) dan hawa nafsu (syahwat). Maka dari itu, sangatlah penting untuk mempelajari sifat nafsu dalam diri kita, apa yang dapat mensucikannya dan apa yang dapat memperindahnya.

Allah SWT berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ‎‏ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا

“Sukseslah orang yang mensucikan jiwanya, dan celakalah orang yang merusaknya!” (91:9-10).

Nabi Muhammad SAW meminta kepada Allah SWT untuk mensucikan hatinya:

اَللّٰهُمَّ آتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَا ، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا ، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا ، اَللّٰهُمَّ إِنِّىْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَّا يَنْفَعُ ، وَمِنْ قَلْبٍ لَّا يَخْشَعُ ، وَمِنْ نَّفْسٍ لَّا تَشْبَعُ ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَّا يُسْتَجَابُ لَهَا

“Ya Allah, berikan jiwaku taqwa (takwa) dan bersihkan, karena Engkau adalah yang terbaik dari mereka yang bisa mensucikannya. Engkau adalah Pelindung dan Tuannya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak tunduk, jiwa yang tidak puas dan doa yang tidak diterima.” (Muslim)

Baca Juga: Wajib Dicoba, Berikut 10 Menu Makanan Diet untuk Berpuasa yang Bersumber dari Al-Qur'an

Berikut ini 3 jenis nafsu yang muncul saat menjalankan puasa Ramadhan:

1. Jiwa yang menghasut (al-nafs al-ammarah bil-su’)

Jenis nafsu yang pertama ini adalah ketika nafsu yang berada di dalam diri itu bergejolak untuk memerintahkan seseorang dan mengatakan apa yang harus dilakukan, dan orang tersebut akan dengan rela mematuhinya. Orang ini akan dikendalikan oleh nafsunya, dan mulai berbuat dosa tanpa malu-malu saat menjalani puasa Ramadhan.

2. Jiwa yang mencela diri sendiri (al-nafs al-lawwamah)

Nafsu yang ada dalam diri ini merupakan nafsu yang akan membuat orang menjalani perbuatan dosa, tetapi kemudian setelah melakukannya itu dirinya akan merasa malu dan menyalahkan dirinya sendiri karena telah berbuat dosa. Dengan hal ini orang tersebut akan memiliki keinginan untuk bertobat. Tipe orang seperti ini akan terus berperang dengan nafsu mereka sendiri ketika menjalani puasa Ramadhan.

3. Jiwa yang tenang (al-nafs al-mutma’innah)

Jenis nafsu yang ketiga ini akan membuat orang merasa puas dengan apa yang telah ditetapkan Allah, dan akhirnya menemukan ketenangan dari pada apa yang telah diridhai oleh Allah. Dirinya hanya akan menginginkan kebaikan dan membenci kejahatan. Ini merupakan nafsu baik yang muncul ketika menjalankan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Jonathan Majors Ditangkap Polisi, Diduga Lakukan Kekerasan Rumah Tangga

Itulah 3 jenis nafsu yang muncul ketika menjalankan puasa Ramadhan. Nafsu itu bentuknya  tidak statis. Nafsu yang muncul bisa saja berubah-ubah. Ketika kita merenungkan tujuan dalam menjalankan puasa Ramadhan, kita akan menyadari bahwa salah satu tujuan utamanya adalah mengangkat jiwa ke kedudukan yang dituju, yaitu jiwa yang tenang.

Maka dari itu, seringkali kita merasa di bulan Ramadhan akan jauh terasa lebih damai karena kita lebih sedikit berbuat dosa dan fokus untuk beribadah kepada Allah SWT.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Life With Allah

Tags

Terkini

Terpopuler