Berinfaklah Secara Cerdas, Kebaikan Pasti Akan Kau Dapatkan

7 Desember 2021, 09:45 WIB
Berinfak secara cerdas. /PIXABAY /

ZONABANTEN.com - Berinfak adalah memberikan sebagian rezeki kepada seseorang yang membutuhkan.

Berinfak dengan penuh keikhlasan adalah bentuk ibadah yang sangat Allah Subhanahu Wa Ta'ala cintai.

Ketika kita menginfakkan harta dengan tepat sasaran, niscaya kebaikan serta pahala akan mampu diraih.

Pada hakikatnya berinfak adalah tabungan yang akan menolong di akhirat kelak.

Berinfak lebih bermanfaat ketika kita berikan kepada orang-orang yang menjaga diri dari meminta-minta, dan kepada penuntut ilmu syar'i.

Baca Juga: Hati-hati! Modus Pelecehan Pedofilia Melalui Pesan Teks, Kasus Siswa dan Pelatih Taekwondo di Korea

Berinfak kepada penuntut ilmu

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata: "Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah, salah seorang mendatangi Nabi (untuk belajar), sementara saudaranya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Nabi, maka Nabi bersabda: " Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia." (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-ya [2346] dan al-Hakim dalam Mustadrak-nya [320], shahih)

Al-Mubarakfury rahimahullah menjelaskan sabda Nabi, yaitu “Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia” yang menggunakan sighat majhul (kata kerja pasif) seolah ingin berkata, “Yakni, aku berharap atau aku takutkan bahwa engkau sebenarnya diberi rezeki karena sebab keberkahan saudaramu. Namun, saudaramu itu diberi rezeki karena sebab usahamu. Maka hendaknya jangan kamu mengungkit-ungkit pemberianmu.”)

Berinfak kepada orang yang menjaga diri dari meminta-minta

Memberikan infak kepada orang yang menjaga diri dari meminta-minta itu lebih baik dan tepat.

Baca Juga: Selamat! Min Hyo Rin Istri dari Taeyang Bigbang Lahirkan Anak Pertama

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, yang artinya: "Orang miskin itu bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang lain agar diberikan sesuap atau dua suap makanan dan satu dua butir kurma.”

Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, (kalau begitu) siapa yang dimaksud orang miskin itu?” Beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang hidupnya tidak berkecukupan, dan tidak ada yang menyadari (kemiskinannya) sehingga tidak ada yang memberinya sedekah (zakat), dan mereka tidak mau meminta-minta sesuatupun kepada orang lain.” (HR. Al-Bukhari [1479], Muslim [1039, 101])

Uang yang diberikan kepada orang mukmin seperti diatas, pasti hal itu akan membantu kehidupan mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqaeah ayat 272:

Baca Juga: Sebuah Kota di China Bayar Warganya yang Bersedia Tes Positif Covid-19


لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰٮهُمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَ نْفُسِكُمْ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَ نْـتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ


"Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 272)

Firman Allah diatas menjelaskan bahwa segala bentuk infak yang kita berikan kepada orang lain terutama bagi orang yang sangat membutuhkannya.

Dengan semata-mata karena mencari keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, niscaya kita akan mendapatkan pahala secara penuh.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: muslimah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler