ZONABANTEN.com – Memiliki rezeki yang melimpah tentu menjadi harapan setiap manusia. Dan, tidak peduli kalangannya, rezeki merupakan hal yang kerap kali dibicarakan.
Namun sayangnya, tidak semua orang memahami konsep rezeki yang sebenarnya, khususnya dalam pandangan Islam.
Banyak pernyataan yang salah kaprah atau lari dari akidah ketika menyinggung perihal rezeki. Di antaranya yang sering kali dibicarakan adalah tentang istilah rezeki yang tertukar, atau bahkan istilah memutus pintu rezeki orang lain.
Baca Juga: Drakor Happiness Layaknya Realita, Intip 7 Tipe Orang yang Bisa Kamu Temui di Kala Pandemi
Padahal, pernyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan konsep rezeki yang sesuai dengan kaidah, atau ajaran agama. Hal itu disebabkan karena minimnya pengetahuan, hingga tak ayal menjadi bahan perdebatan.
Dikutip dari video yang diunggah pada 6 Oktober 2020 di akun Youtube Khalid Basalamah Official, Utadz Khalid Basalamah berikan penjelasan singkat tentang konsep rezeki.
“Itu konsep dasar seorang muslim. Jadi, jangan pernah Ibu berpikir, orang ini ambil proyek saya nih, orang ini ambil rezeki saya. Tidak pernah, tidak bakal mungkin. Dicatat di Lauhul Mahfudz, rezeki kita akan sampai kepada kita.” Ustadz Khalid menjelaskan kepada jemaahnya dengan lugas dan tegas.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Merasa Lebih Baik, Setelah Sempat Alami Kegelisahan Akan Kondisi Kesehatannya
Beliau melanjutkan dengan menyebutkan salah satu hadis, “Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, tidak akan wafat seseorang sampai semua rezekinya disempurnakan oleh Allah.”
Berikut bunyi hadis lengkapnya, “Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mujam Al-Kabir 8: 166, hadis sahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).
Ustadz Khalid juga menyebutkan perkataan dari Ibnu Qayyim, “Kata Ibnu Qayyim, saya selalu senang dan tenang karena dua hal. Rezekiku sudah Allah tentukan, tidak akan diambil oleh orang lain. Yang kedua, ajalku sudah ditentukan, tidak akan berubah selamanya.”
Oleh karena itu, kita sepatutnya tidak perlu khawatir perihal rezeki, apalagi sampai berpikir bahwa ada orang lain yang telah menukar atau memutus pintu rezeki kita.
Karena sejatinya, semua rezeki manusia telah Allah Ta’ala sediakan dengan seadil-adilnya, bahkan sebelum manusia itu diciptakan.***