“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Colin Clarke dikutip dari Reuters pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Meskipun serangan ISIS di Rusia pada hari Jumat merupakan peningkatan yang dramatis, para ahli mengatakan kelompok tersebut telah menentang Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.
Peneliti lain dari Wilson Center, Michael Kugelman mengatakan hal yang serupa.
Ia mengatakan, bahwa ISIS melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.***