PEMILU PAKISTAN: Pemilihan Umum Berakhir, Nawaz Sharif Lakukan Pemblokiran Internet

- 9 Februari 2024, 09:25 WIB
Mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif
Mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif /@pmln_org/Twitter

ZONABANTEN.com - Pakistan baru saja menyelesaikan pesta demokrasinya atau pemilihan umum (pemilu) pada Kamis, 7 Februari 2024. Namun, berakhirnya pemilu ini diwarnai dengan beberapa tindakan kontroversial yang dilakukan oleh kementerian dalam negeri Pakistan. Salah satu tindakan tersebut merupakan tindakan pemblokiran internet. Selain itu, terdapat pula pemenjaraan oposisi.

Akan tetapi, itu bukanlah satu-satunya tindakan keji yang dilakukan mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif untuk memenangkan pemilu ini.

Diduga, dalam beberapa kurun waktu terakhir, terdapat banyak kejadian pemboman kantor-kantor partai politik dimana setidaknya 30 orang meninggal dunia. 

Banyak pemilih yang bertanya-tanya, apakah sebuah pemerintahan yang baru dapat memberikan stabilitas kepada aliansi barat, dan apakah pemilu ini akan memperbaiki keadaan ekonomi Pakistan yang tengah berada didalam sebuah krisis.

Baca Juga: Pakistan Umumkan Perang Pada Perdagangan Manusia, Usai 300 Warganya Dikawatirkan Tewas di Laut Yunani

Di pemilu ini, Sharif membantah fakta bahwa partainya (Partai Liga Muslim Pakistan) tidak akan memenangkan kursi dan kemungkinan harus berkoalisi bila ingin memenangkan kursi. 

"Demi Tuhan, jangan menyebutkan pemerintah koalisi," tuturnya di depan sebuah lokasi pemungutan suara di Lahore, sebuah kota yang biasanya ia kuasai. 

Ketua Pemilihan Umum, Sikandar Sultan Raja menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Pakistan akan mengomunikasikan hasil daripada pemilu pada Jumat pagi, 9 Februari 2024.

Dalam pemilu ini, Sharif tampak menjadi orang utama. Hal ini tentunya karena Imran Khan sedang mendekam di penjara terkait permasalahan hukum yang sedang ia hadapi.

Imran Khan dimakzulkan pada April 2022 dan sekarang memiliki 150 kasus hukum yang harus ia selesaikan. 

Namun, bukan berarti ia tak bisa mengikuti pemilu. Ia mengikuti pemilu dari jeruji besi melalui layanan televisi yang tersedia.

Baca Juga: Bom Meledak saat Salat Jumat di Pakistan, 56 Tewas dan 194 Luka-luka

Para pendukungnya meyakini, bahwa sang mantan punggawa Timnas Cricket Pakistan tersebut sengaja dimasukkan ke dalam penjara dengan tuduhan-tuduhan yang direkayasa. 

Partai Imran Khan (Partai Tehreek e-Insaf (PTI)) baru saja dilarang untuk mengikuti pemilihan umum, karena menggunakan tongkat cricket sebagai lambang partai.

Oleh sebab itu, kolega-kolega Imran Khan terpaksa maju sebagai calon yang independen.

Menggunakan sebuah lambang sebagai logo partai merupakan hal yang lumrah di Pakistan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah para pemilih yang buta huruf. 

Para pengamat menyatakan, bahwa bagaimana Partai Tehreek e-Insaf diperlakukan merupakan sebuah tindakan kecurangan sebelum pemilihan dilakukan.

Namun, di Lahore, daerah yang biasanya dikuasai oleh Sharif, terdapat banyak dukungan bagi Imran Khan. Hal ini tentu menjadi lampu merah bagi Sharif dan partainya.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: The Diplomat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah