Saat ini di dalam kompleks Bukit Bait Suci berdiri sejumlah bangunan suci bagi Islam dan Yahudi, yaitu Masjid Al-Aqsa, Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock), dan Tembok Ratapan (bagi Yahudi).
Para pendukung sayap kanan Israel memang sudah lama mendambakan kontrol penuh atas situs suci tersebut, seperti yang dilakukan gerakan Beyadenu.
Bahkan ada rencana untuk menghapuskan otoritas Wakaf Islam, yang selama ini dikendalikan oleh kelompok Muslim.
Yordania diketahui merupakan pemegang otoritas wakaf tersebut, yang menjaga tempat-tempat suci Muslim dan Kristen.
Ibadah Muslim di tempat suci tersebut memang sudah sangat dibatasi sejak pecahnya perang pada 7 Oktober lalu.
Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang ASN di Kota Cilegon Nekat Mengakhiri Hidupnya dengan Gantung Diri
Sholat Jumat yang biasanya menarik minat umat Muslim untuk beribadah ke Masjid Al-Aqsa, kini menyusut drastis akibat pembatasan itu.
Seperti diketahui, 7 Oktober menjadi hari paling berdarah bagi israel dan Palestina. Dimulai dengan serangan Hamas ke Israel, yang membunuh 1.200 warga Israel.
Hamas juga menculik 240 orang untuk dijadikan sandera, yang mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menuntut pembebasan penuh dan pengakhiran kekuasaan Hamas di Gaza.