ZONABANTEN.com – Warga Gaza, Palestina, yang menjadi pekerja di Israel memberikan pernyataan bahwa pemerintah dan tentara Israel melakukan penyiksaan. Mereka dianiaya bahkan sengaja disengat dengan listrik.
Hal ini disampaikan oleh beberapa warga Palestina yang diusir kembali ke Gaza dari Israel pada pekan lalu. Mereka disiksa, dipukuli dengan kejam, ditelanjangi, hingga mendapatkan hukuman berupa sengatan listrik.
“Mereka menghancurkan dan memukuli kami dengan tongkat. Mereka mempermalukan kami dan mereka juga membuat kami kelaparan tanpa makanan atau air,” kata Muqbel Abdullah Al Radia, salah satu pekerja di Israel.
Abdullah Al Radia dan sejumlah pekerja lainnya kembali ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom di Israel Selatan pada Jumat lalu.
Abdullah Al Radia yang berasal dari Beit Lahiya, sebuah desa di Gaza Utara, mengatakan bahwa sebagian besar pekerja dari Palestina bekerja di bidang konstruksi atau pertanian. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu berminggu-minggu jauh dari rumahnya.
Itulah sebabnya saat penyerangan mendadak yang dilakukan Hamas pada Sabtu, 7 Oktober lalu, banyak pekerja Gaza yang masih berada di Israel.
Baca Juga: Niatnya Menjelekkan Hamas, Israel Ketahuan Berbohong, Warganet Internasional Murka
Al Radia mengatakan bahwa tepat setelah perang dimulai, dia dan beberapa pekerja Gaza lainnya melarikan diri ke Rahat, sebuah kota yang didominasi suku Badui Arab di Israel selatan, dimana saat itu menurutnya mereka diserahkan kepada tentara Israel oleh penduduk setempat.
“Tentara Israel mengambil telepon dan uang kami. Kami tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga kami. Kami juga diberikan makanan di lantai dalam kantong plastik,” ungkapnya.