Bahasa-bahasa ini telah digunakan sepanjang sejarah oleh kelompok penyandang tuna rungu.
Faktanya, salah satu catatan tertulis paling awal tentang bahasa isyarat terdapat dalam Cratylus karya Plato, dari abad ke-15 SM.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah bahasa isyarat sebelum abad ke-19. Informasinya terbatas pada sistem ejaan jari, yang dikenal sebagai alfabet manual.
Ini diciptakan agar kata-kata dapat ditransfer dari bahasa lisan ke bahasa isyarat. Alfabet manual pertama diperkirakan dikembangkan oleh Pedro Ponce de Leon.
Sekolah pertama untuk anak-anak tunarungu didirikan di Paris oleh Abbé de l’Épée pada tahun 1755, dan lulusan paling terkenal dari sini adalah Laurent Clerc.
Ia pergi ke Amerika Serikat dan mendirikan American School for the Deaf pada tahun 1817 bersama Thomas Hopkins Gallaudet.
Baca Juga: Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional, Telah Digunakan Sepanjang Sejarah oleh Kelompok Tunarungu
Sekolah tersebut terletak di West Hartford, Connecticut dan sebenarnya merupakan sekolah permanen tuna rungu tertua di Amerika Serikat, dengan sekitar 174 siswa yang bersekolah saat ini.
Korelasi antara bahasa lisan dan bahasa isyarat rumit dan berbeda tergantung pada negaranya dibandingkan bahasa yang digunakan.
Misalnya, bahasa Inggris adalah bahasa dominan di Selandia Baru, Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika.