ZONABANTEN.com - Hasil survei wakil kepala sekolah oleh sebuah kelompok advokasi yang dirilis pada Rabu, 10 Mei 2023 menyebutkan bahwa lebih dari 20% Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jepang tidak memiliki cukup guru.
Survei ini dilakukan pada bulan April dan Mei oleh kelompok ahli dan guru, namanya diterjemahkan sebagai "Tindakan Mendesak untuk Menghilangkan #KekuranganGuru".
Survei ini juga menunjukkan bahwa kekurangan tersebut telah memburuk sejak tahun sebelumnya.
Selain itu, 10% SMP menyatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup staf untuk mengajar beberapa mata pelajaran, yang menunjukkan adanya tekanan pada pendidikan anak-anak.
Survei dengan format pilihan ganda ini dilakukan melalui Asosiasi Nasional Wakil Kepala Sekolah Negeri. Sebanyak 1.785 SD dan SMP di 31 prefektur memberikan tanggapan.
Sebanyak 20,5% SD menyatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup staf pengajar, demikian pula 25,4% SMP. Masing-masing meningkat 5,9 poin persentase dan 5,6 poin dari tahun ke tahun.
Pada tahun ajaran 2021, Kementerian Pendidikan juga melakukan studi kekurangan guru untuk pertama kalinya, dan menemukan bahwa SD, SMP, SMA, sampai Sekolah Luar Biasa di Jepang kekurangan 2.558 guru secara total.