Kasus Perundungan Sejak 2021 Belum Ditanggapi Sebagai Situasi Serius Hingga 2023 di Jepang

- 6 Mei 2023, 18:10 WIB
Kasus seorang siswa yang dirundung sejak 2021 belum ditanggapi serius oleh pihak sekolah di Jepang.
Kasus seorang siswa yang dirundung sejak 2021 belum ditanggapi serius oleh pihak sekolah di Jepang. /Pixabay/

Ia pun mengajukan pertanyaan kepada Dewan Pendidikan Tokorozawa pada tanggal 7 April untuk menanyakan apakah kasus putranya dianggap sebagai situasi serius.

Dikarenakan diduga perundungan tersebut mengakibatkan ketidakhadirannya selama lebih dari 30 hari, pihak sekolah menengah pertama pada tanggal 11 April menganggap kasusnya sebagai masalah serius. Para pihak berwenang membentuk panel pihak ketiga pada tanggal 17 April dan melakukan penyelidikan.

Padahal sebelumnya, Dewan Pendidikan Tokorozawa telah mengakui pada Februari 2021 bahwa anak laki-laki itu telah diintimidasi setelah mendapat laporan dari sekolahnya.

Pada bulan Maret 2021, mereka juga menyadari bahwa dia telah absen karena perundungan, dan pada bulan April 2021 pun mereka menerima laporan bahwa dia telah absen selama lebih dari 20 hari hingga akhir Maret.

Ketidakhadirannya terus berlanjut pada bulan April dan seterusnya, tetapi Dewan Pendidikan mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh pihak sekolah bahwa perundungan tersebut “Telah diselesaikan. Kami akan mendukungnya untuk kembali ke sekolah”.

Baca Juga: COVID-19 Bukan Lagi Berstatus Darurat, Tetapi Penyakit Virus Ini Masih Bertahan

Di bawah pedoman dasar Kementerian Pendidikan, sekolah harus mengonfirmasi bahwa tidak ada perundungan selama tiga bulan sebelum dapat menganggap situasi tersebut telah teratasi.

Ketika dihubungi oleh Mainichi Shimbun, Divisi Pendidikan Sekolah dari Dewan Pendidikan Kota mengakui bahwa ada kemungkinan sekolah tersebut telah secara tidak tepat menilai bahwa situasi tersebut telah diselesaikan dengan melanggar pedoman dasar.

Ayah dari anak laki-laki tersebut mengatakan kepada Mainichi Shimbun, "Saya ingin mereka mengklarifikasi di mana letak tanggung jawabnya dan bagaimana hal ini tidak dianggap sebagai situasi yang serius hingga saat ini." ***

Halaman:

Editor: Rahman Wahid

Sumber: The Mainichi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x