Inilah 4 Tradisi Unik yang Dilakukan di Turki selama Bulan Ramadan

- 25 Maret 2023, 15:44 WIB
Inilah empat tradisi unik yang dilakukan di Turki selama bulan Ramadhan.
Inilah empat tradisi unik yang dilakukan di Turki selama bulan Ramadhan. /pexels.com

ZONABANTEN.com – Saat bulan Ramadhan tiba, umat Islam di seluruh dunia akan menyambutnya dengan meriah.

Di bulan Ramadhan, umat Islam di berbagai negara biasanya akan melakukan tradisi-tradisi unik, salah satunya tradisi asal Turki yang akan dibahas dalam artikel ini.

Turki adalah salah satu dari negara yang mayoritas penduduknya menganut paham sekularisme. Paham ini menyangkut ideologi atau kepercayaan yang senantiasa berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan ke dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya.

Di Turki, urusan agama terpisah dengan urusan negara dan pemerintahan. Sebagian besar penduduk Turki menganut agama Islam dengan persentase sebesar 89 persen. Negara ini memiliki tradisi unik yang hanya bisa ditemukan selama bulan Ramadhan. Berikut daftarnya.

Baca Juga: Chatime Hadirkan Varian Baru di Bulan Ramadhan, Harganya Ramah di Kantong

1. Menabuh Genderang

Salah satu tradisi paling ikonik di Turki adalah adanya penabuh genderang Ramadhan menjelang waktu sahur. Mereka bisa ditemukan di seluruh penjuru Turki, berjalan menyusuri gang-gang kecil dengan genderang besar di tangan, memainkan musik, dan menyanyikan syair untuk membangunkan orang dan menghibur mereka sebelum dan saat sahur.

2. Karagoz-Hacivat

Tradisi lain yang dilakukan di Turki selama bulan Ramadhan adalah drama Karagoz dan Hacivat yang dipentaskan pemerintah kota sebagai bagian dari kegiatan Ramadhan.

Ini adalah pagelaran semacam wayang kulit yang diperlihatkan di Turki. Karagoz-Hacivat adalah karakter utama dari wayang kulit tradisional Turki yang dipopulerkan selama periode Ottoman dan kemudian menyebar ke sebagian besar negara bangsa dari Kekaisaran Ottoman.

Menurut suatu riwayat, wayang Turki ini berasal dari Jawa. Pedagang dari Turki Utsmani yang pernah singgah ke Jawa dan India merasa terinspirasi dengan wayang kulit yang ada di Jawa, sekembalinya ke Turki mereka lantas menciptakan wayang kulit sendiri dengan karakter pewayangan yang disesuaikan dengan budaya setempat.

Baca Juga: Menyedihkan! Begini Kondisi Rakyat Palestina Menjalani Ramadhan Tahun Ini

Menurut riwayat lainnya, wayang kulit di Turki mulai mendapatkan perhatian dan tempat di kerajaan pasca Sultan Salim I merebut Mesir pada tahun 1517, ia menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang di dalamnya dipentaskan prosesi hukuman gantung Sultan Mamluk Tomanbay, Sultan Salim I sangat menyukai pertunjukan tersebut.

Kemudian dia membawa seniman dari Mesir ke Istanbul, dan seniman ini melatih seniman-seniman lain di Istanbul untuk mengembangkan kesenian wayang di Turki.

Wayang ini menceritakan dua pekerja bangunan yang ditugaskan untuk membangun masjid pada masa pemerintahan Sultan Orhan Gazi. Nama asli dari Karagoz adalah Ahmet Bali Celebi, saat orang-orang Turki berhasil menaklukkan daerah Bursa dari tangan Romawi, Karagoz adalah seorang pandai besi yang memutuskan untuk bertempat tinggal di Bursa.

Nama Karagoz secara harfiah memiliki arti “mata yang gelap”, mendapat julukan seperti itu sebab ia mewakili kaum yang buta huruf, namun ia berkepribadian lugas. Sedangkan Hacivat memiliki nama asli Haci Ivaz, ia lebih mewakili kalangan berpendidikan, dalam pekerjaan bangunan tersebut ia berperan sebagai mandornya.

Baca Juga: 6 Fakta Keutamaan 10 Hari Pertama Ramadhan, Salah Satunya Bisa Hapus Dosa Satu Tahun!

Selama pembangunan masjid, Karagoz dan Hacivat seringkali terlibat pertengkaran dan pertengkaran manis yang menghibur para pekerja lainnya, sehingga semua orang berhenti bekerja dan malah asyik menonton Hacivat dan Karagoz. Sebab, pembangunan masjid tidak selesai tepat waktu.

3. Tradisi sewa gigi

Hal menarik lainnya yang bisa ditemukan di Turki selama bulan Ramadhan adalah tradisi sewa gigi yang sudah dilakukan sejak lama.

Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Ottoman dan menjadi tradisi paling bijaksana untuk menunjukkan persatuan dan solidaritas selama bulan suci.

Sewa gigi adalah istilah untuk hadiah yang diberikan kepada tamu yang diundang untuk berbuka puasa atau sahur oleh tuan rumah tersebut. Uang, koin emas, atau barang serupa dapat diberikan pada tamu karena mereka telah menerima undangan dan membiarkan tuan rumah memperoleh pahala puasa sebagaimana pahala orang berpuasa.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadhan Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

4. Berbuka bersama di taman kota

Berbuka bersama adalah kegiatan yang sangat menyenangkan karena selama menunggu waktu berbuka, kita tidak sendirian melainkan ditemani oleh banyak orang hingga tidak terasa waktu berbuka telah tiba. Budaya berbuka bersama tidak hanya dilaksanakan di Indonesia tetapi juga di Turki.

Tradisi ini bertujuan untuk membangkitkan solidaritas dan persatuan sehingga dilakukan berbuka bersama di taman kota.

Pemerintah kota besar seperti Istanbul akan menyiapkan ratusan kursi dan meja untuk mereka yang akan melakukan buka bersama di taman. Salah satu taman yang paling ramai menjadi destinasi buka bersama adalah pelataran antara Blue Mosque dan Masjid Hagia Sophia.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x