Pembakaran Al-Qur’an di Swedia Menuai Banyak Kecaman dari Seluruh Dunia Arab dan Islam

- 23 Januari 2023, 16:25 WIB
Rasmus Paludan, politisi pembakar Al-Quran di Swedia.
Rasmus Paludan, politisi pembakar Al-Quran di Swedia. //Tangkapan layar YouTube Sweden Royals

Kementerian Luar Negeri pemerintah sementara Taliban di Afghanistan juga dengan keras mengutuk pembakaran dan penodaan al-Qur'an dan mendesak pemerintah Swedia untuk menghukum para pelaku tindakan ini.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian juga mendesak Stockholm untuk tidak membiarkan orang-orang tersebut melakukan tindakan provokatif terhadap agama Islam dan umat Islam di masa depan.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengecam pembakaran al-Qur’an sebagai tindakan provokatif yang menargetkan umat Islam, menghina nilai-nilai suci mereka, dan sebagai contoh lebih lanjut dari tingkat mengkhawatirkan yang dicapai oleh Islamofobia dan meminta Swedia untuk menghukum mereka yang berada di belakang kejahatan-kebencian ini.

Sedangkan Al-Azhar Al-Sharif Mesir, pusat pembelajaran Islam Sunni tertinggi, juga mengecam pembakaran al-Qur’an sebagai "tindakan memalukan" dan pelanggaran terhadap semua hukum dan perjanjian internasional yang menetapkan perlunya menghormati kesucian masyarakat, keyakinan mereka. dan agama mereka.

Al-Azhar menyerukan penyusunan undang-undang internasional untuk memastikan jaminan yang diperlukan untuk melindungi hak-hak umat Islam untuk menjalankan ritual keagamaan mereka di masyarakat, tempat mereka tinggal.

Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) meminta negara-negara Muslim untuk memanggil duta besar Swedia untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah Swedia atas insiden tersebut.

Sementara itu, Azerbaijan juga mengecam pembakaran al-Qur'an di Swedia.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Swedia untuk membawa para pelaku kejahatan rasial ini ke pengadilan secepat mungkin," kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan.

Presiden Republik Turki Siprus Utara (TRNC), Ersin Tatar juga mengutuk tindakan tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis, dengan mengatakan, "pendekatan usang seperti itu merupakan ancaman bagi seluruh umat manusia dan mengancam perdamaian dunia."

Sementara itu, protes diadakan di Suriah Utara menentang pembakaran Al-Qur'an. Ribuan orang turun ke jalan di kota B'zah, Al-Rai dan Marea di Suriah Utara, mengutuk tindakan kebencian tersebut.

Halaman:

Editor: Rahman Wahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x