Hari Braille Sedunia 4 Januari, Ketahui Sejarah Diciptakannya Sistem Penulisan untuk Penyandang Tunanetra Ini

- 2 Januari 2023, 14:46 WIB
Sejarah ditemukannya Huruf Braille
Sejarah ditemukannya Huruf Braille /Myriams-Fotos/Pixabay

Alasannya, karena titik timbul yang dihasilkan pada tekstur kertas baru dapat diraba oleh jari setelah dibalik terlebih dahulu.

Setelah perang Prancis, Barbier bertemu dengan seorang anak tuna netra bernama Louis Braille di sebuah desa kecil di Coupvray, Prancis.

Mereka berdua berteman dan berkomunikasi dengan sistem tulisan malam, yang kemudian diadopsi oleh Braille untuk berkomunikasi dengan teman tunanetra lainnya.

Lulus dari The National Institute for The Blind, Braille mengembangkan sonografi Barbier menjadi tulisan secara lebih terstruktur dan memudahkan kaum tunanetra.

Tabel yang tadinya terdiri dari 12 sel, menjadi 6 sel saja, karena Braille menganggap cara itu lebih efisien dengan jari-jari manusia. Terlalu banyak sel juga membuat jari tak lagi sensitif terhadap titik.

Baca Juga: Universitas Al-Azhar Luncurkan Al-Quran dalam Huruf Braille untuk Bantu Penyandang Tunanetra

Sistem penulisan itu diselesaikan oleh Braille sekitar tahun 1834. Penyebarannya sempat mengalami penolakan ketika Braille mencoba mengajarkannya.

Namun, Braille terus berusaha menerjemahkan buku-buku pelajaran menggunakan Huruf Braille. Hingga pada 1847, Huruf Braille diterima dan diperbolehkan untuk diajarkan di sekolah.

Hingga Braille wafat, Huruf Braille semakin diakui manfaatnya oleh pemerintah hingga digunakan secara universal.

PBB juga telah mewajibkan setiap negara untuk mengusahakan sarana dan prasarana terkait penyediaan Huruf Braille.

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Braille Works


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x