"Kami memiliki laporan pertama cedera di pihak Israel, ada dua tentara," katanya, menjelaskan bahwa 160 roket telah diluncurkan dari Gaza ke Israel selatan sejak Jumat.
"Ini memberi indikasi betapa tidak merata pertarungan antara kelompok Jihad Islam dan Israel yang memiliki kemampuan militer yang luas," tambahnya.
Babak terakhir kekerasan Israel-Gaza dipicu oleh penangkapan minggu ini seorang komandan jihad Islam senior di Tepi Barat yang diduduki, bagian dari operasi militer Israel selama sebulan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Mari Tingkatkan Kesehatan Jantung Dengan Mengonsumsi Coklat, Bisa Turunkan Tekanan Darah
Mengutip ancaman keamanan, Israel kemudian menyegel jalan-jalan di sekitar Jalur Gaza dan pada hari Jumat membunuh Taysir al-Jabari, seorang komandan brigade Al-Quds, dalam pemogokan yang ditargetkan.
Sebuah ledakan terdengar di Kota Gaza, tempat asap mengalir dari lantai tujuh bangunan tinggi. Video yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan serangan meledakkan tiga menara.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang gadis berusia lima tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun termasuk di antara mereka yang tewas di Gaza, dan puluhan lainnya terluka.
Militer Israel menyatakan telah menangkap 19 anggota jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan negaranya melancarkan serangan berdasarkan "ancaman konkret".
Kekerasan itu merupakan ujian awal untuk Lapid, yang mengambil peran Perdana Menteri Penjaga sebelum pemilihan pada bulan November, ketika ia berharap untuk mempertahankan posisi itu.