Khashoggi diduga dibunuh oleh sekelompok agen Saudi di dalam konsulat negara itu pada 2 Oktober 2018 di Istanbul.
Kemudian pada 2019, penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa pembunuhan Khashoggi adalah "eksekusi di luar hukum yang direncanakan”.
Sementara itu, intelijen AS langsung menghubungkannya dengan Putra Mahkota. Namun Riyadh bersikeras bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh agen jahat tanpa persetujuan pejabat tinggi, termasuk Putra Mahkota.
Baca Juga: Penuh Drama, Ousmane Dembele Siap Tinggalkan Barcelona untuk Gabung Chelsea
Diketahui, sebelum berkunjung ke Arab Saudi pada Juli mendatang, Joe Biden dijadwalkan akan berkunjung Israel untuk mengambil bagian dalam pertemuan virtual I2-U2, sebuah forum ekonomi yang didirikan tahun lalu yang terdiri dari Israel, India, UEA, dan AS.
Biden akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett untuk membahas kelanjutan bantuan AS serta mengungkapkan langkah-langkah yang diambil AS untuk mengintegrasikan Israel ke Timur Tengah dan meningkatkan kemakmuran seluruh kawasan.
Di samping itu, Joe Biden juga akan mengunjungi Tepi Barat, Palestina untuk bertemu dengan pejabat Otoritas Palestina, termasuk Presiden, Mahmoud Abbas.
Baca Juga: VIRAL! Selebrasi Marselino Ferdinan di Kualifikasi Piala Asia 2023: Entah Apa yang Merasukimu
Gedung Putih menyatakan bahwa Biden menegaskan kembali dukungan kuatnya untuk solusi dua negara, dengan ukuran keamanan, kebebasan, dan kesempatan yang sama bagi rakyat Palestina.***