Kesehatan Presiden China Xi Jinping Menurun Idap Aneurisma Otak, Apa itu?

- 17 Mei 2022, 07:17 WIB
Kesehatan Presiden China Xi Jinping Menurun Idap Aneurisma Otak, Apa itu?
Kesehatan Presiden China Xi Jinping Menurun Idap Aneurisma Otak, Apa itu? /Reuters

Zonabanten.com - Kesehatan Presiden China Xi Jinping dikabarkan sedang mengalami penurunan setelah dinyatakan mengidap Aneurisma Otak.

Masalah kesehatan akibat Aneurisma Otak yang dialami Xi Jinping juga membuat rumor penurunan jabatannya semakin masif di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Kabar Xi Jinping yang tengah menderita Anuerisma Otak menyebar setelah dokter Xi melihat ada pembuluh darah yang menonjol di otaknya.

Namun, kepala negara berumur 68 tahun tersebut ingin dirawat dengan obat tradisional daripada menjalani operasi di rumah sakit.

Baca Juga: Ada Apa Ini? Meski Sudah Senior, PSY Ternyata Takut Tampil di Acara Musik Korea Selatan

Menurut kantor berita ANI, Xi sendiri sudah menderita aneurisma otak semenjak akhir tahun 2021 lalu, selama ini kesehatan sang Presiden selalu menjadi rahasia yang dijaga ketat.

Kabar menurunnya kesehatan Xi Jinping telah beredar bertahun-tahun, yang terlihat dari ketidakhadirannya dalam pertemuan bersama para petinggi negara lain pada Olimpiade Beijing Februari silam.

Selain itu, kabar memburuknya kondisi kesehatan Xi juga terlihat saat 2019 menyambangi Prancis dan Italia, Presiden China kala itu terlihat tertatih saat berjalan dan membutuhkan bantuan saat hendak duduk.

Aneurisma Otak merupakan kondisi pembesaran atau penonjolan pembuluh darah Otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan perdarahan dan kerusakan Otak.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Selasa 17 Mei 2022, KETAWA ITU BERKAH, TALKSIK

Biasanya, seseorang tidak akan mengalami gejala sampai Aneurisma Otak pecah. Sebagian besar Aneurisma otak tidak memiliki gejala dan berukuran kecil.

Ada beberapa gejala yang muncul jika pembuluh darah pecah antara lain:

* Sakit kepala yang hebat
* Leher kaku
* Mual dan muntah
* Sakit pada mata
* Kehilangan kesadaran

Laporan mengenai gonjang-ganjing jabatan Xi Jinping datang ketika ekonomi China berada di bawah banyak tekanan karena kenaikan harga minyak dan gas dan gangguan pada rantai pasokan yang disebabkan oleh konflik Ukraina, dan penerapan kebijakan Covid-19 yang ketat.

Baca Juga: Baru Menjabat, Al Muktabar Beberkan Strategi Penanganan Stunting dan Gizi Buruk di Provinsi Banten

Dengan Presiden China mengincar masa jabatan ketiga yang bersejarah, negara itu, dalam langkah taktis, telah memutuskan untuk sementara menangguhkan fokus pada "kemakmuran bersama", menjatuhkan hukuman pada raksasa teknologi, dan sebaliknya bergegas untuk menstabilkan ekonomi, yang berada di bawah banyak tekanan.

Menjelang Kongres Partai ke-20 yang akan datang, Partai Komunis China secara taktis menjauh dari kebijakan "kemakmuran bersama" karena dengan perlambatan ekonomi negara tersebut tidak ingin menjadi pasar yang kurang menarik bagi investor.

Saat Xi Jinping bersiap untuk terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun ketiga akhir tahun ini, ia telah berusaha untuk menggambarkan China sebagai negara yang lebih makmur, berpengaruh, dan stabil di bawah pemerintahannya.

Sementara, Para pejabat negara yang hingga beberapa bulan lalu dengan ganas mengiklankan era baru "Kemakmuran Bersama" yang menjatuhkan hukuman pada raksasa teknologi dan selebriti kaya telah mengalihkan fokus mereka untuk menjaga ekonomi tetap stabil dan tumbuh, untuk saat ini.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x