Amerika Serikat dan Eropa Rencanakan Sanksi Rusia Saat Ukraina Peringatkan Lebih Banyak Kematian Warga Sipil

- 5 April 2022, 15:12 WIB
Ilustrasi - Amerika Serikat dan Eropa Rencanakan Sanksi Rusia saat Ukraina Memperingatkan Lebih Banyak Kematian Warga Sipil.
Ilustrasi - Amerika Serikat dan Eropa Rencanakan Sanksi Rusia saat Ukraina Memperingatkan Lebih Banyak Kematian Warga Sipil. /Yohan Marion/Usplash.com
 
ZONABANTEN.com - Amerika Serikat dan Eropa merencanakan sanksi baru pada Selasa 5 April 2022 untuk menghukum Moskow atas pembunuhan warga sipil di Ukraina, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, memperingatkan lebih banyak kematian kemungkinan akan ditemukan di daerah-daerah yang direbut dari penjajah Rusia.
 
Pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota di utara ibu kota Kyiv pekan lalu saat mereka mengalihkan serangannya ke selatan dan timur Ukraina. 
 
Pasukan Ukraina merebut kembali kota-kota yang hancur akibat perang selama hampir enam minggu, termasuk Bucha, tempat warga sipil yang tewas berjajar di jalan-jalan.
 
 
Gambar membakar kuburan massal di Bucha dan tubuh terikat orang ditembak dari jarak dekat menarik kecaman internasional pada hari Senin 4 April 2022.
 
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyerukan pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Amerika Serikat akan meminta Majelis Umum PBB untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia.
 
Rusia membantah tuduhan terkait pembunuhan warga sipil dan mengatakan akan menghadirkan "bukti empiris" pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa untuk membuktikan pasukannya tidak terlibat.
 
 
Dalam pidato video pagi hari, Zelenskiy, mengatakan dia juga akan berbicara kepada Dewan Keamanan pada hari Selasa 5 April 2022, saat ia membangun dukungan untuk penyelidikan pembunuhan di Bucha.
 
"Dan ini hanya satu kota. Salah satu dari banyak komunitas Ukraina yang berhasil direbut oleh pasukan Rusia," ucap Zelenskiy. 
 
"Sekarang, ada informasi bahwa di Borodyanka dan beberapa kota Ukraina yang dibebaskan lainnya, jumlah korban penjajah mungkin jauh lebih tinggi," tambahnya, mengacu pada sebuah kota 25 km (16 mil) barat Bucha.
 
Melansir melalui laporan Reuters yang melihat beberapa mayat tampaknya ditembak dari jarak dekat, bersama dengan penguburan darurat dan kuburan massal di Bucha, tetapi tidak dapat secara independen memverifikasi jumlah korban tewas atau siapa yang bertanggung jawab.
 
 
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan ia berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, tentang Bucha dan menekankan "bahwa Ukraina akan menggunakan semua mekanisme PBB yang tersedia untuk mengumpulkan bukti dan meminta pertanggungjawaban penjahat perang Rusia."
 
Kuleba, juga berbicara dengan rekannya dari China, Wang Yi, dalam panggilan telepon pada hari Senin 4 April 2022, dengan Beijing kembali menyerukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
 
Panggilan itu, yang menurut Beijing dibuat atas permintaan Ukraina, adalah percakapan tingkat tinggi pertama yang dilaporkan antara negara-negara tersebut sejak 1 Maret, ketika Kuleba meminta Beijing untuk menggunakan hubungannya dengan Moskow untuk menghentikan invasi Rusia, kata kementerian luar negeri Ukraina saat itu.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah