ZONABANTEN.com - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022, telah mengejutkan jagat Internasional.
Sejumlah rakyat sipil Ukraina yang tidak siap akan serangan itu, terpaksa harus meninggalkan rumah mereka dan pergi ke negara-negara tetangga.
Awalnya penampungan hanya dibuka di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina, tetapi kini Barat telah membuka pintu bagi pengungsi-pengungsi ini.
Melihat peristiwa itu, sebenarnya ada hal menarik yang dapat diperhatikan. Yaitu tentang mengapa begitu mudahnya pengungsi Ukraina diterima di negeri Barat?
Ini tentu menjadi pemandangan yang terbalik, jika kita harus melihat peristiwa yang kurang lebih sama, tetapi pencari suaka berasal dari Timur Tengah.
Dalam wawancara bersama Al Jazeera, seorang profesor serta penulis buku, No Refuge: Ethics and the Global Refugee Crisis, Serena Parekh, mencoba untuk menjelaskan peristiwa itu.
Ketika membahas mengapa keduanya sangat berbeda, Serena Parekh pun berpendapat bahwa kemungkinan pengungsi Timur Tengah datang dari cara yang tidak sah.
Seperti yang diketahui, sejumlah pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika, rata-rata datang dengan menggunakan perahu untuk mencapai Italia dan Yunani.